Kominfo Selidiki Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna eHAC

Fahmi Ahmad Burhan
1 September 2021, 10:26
ehac, data ehac bocor, kominfo
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Data eHAC atau Indonesian Health Alert Card di aplikasi versi lama diduga bocor. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan investigasi mendalam terkait dugaan data eHAC bocor.

Kominfo pun bertemu dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Selasa (31/8). Berdasarkan hasil penelusuran sementara, memang ada dugaan data eHAC bocor terjadi di aplikasi versi lama yang dinonaktifkan sejak 2 Juli.

"Kementerian Kominfo bersama pihak-pihak terkait melanjutkan investigasi lebih mendalam terhadap dugaan insiden kebocoran data pribadi pada aplikasi eHAC," kata Dedy dalam siaran pers, Selasa malam (31/8).

Kominfo mengimbau seluruh pengelola dan wali data menjaga data pribadi masyarakat secara serius. "Baik dalam hal teknologi, tata kelola, maupun sumber daya manusia," katanya.

Sebelumnya, Kemenkes mengakui adanya dugaan data eHAC bocor di aplikasi versi lama. "Ini kemungkinan, diakibatkan kebocoran di pihak mitra. Ini sudah diketahui oleh pemerintah," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes Anas Ma'ruf saat konferensi pers virtual, Selasa (31/8).

Meski begitu, Kemenkes mengklaim kebocoran data eHAC tidak terkait dengan aplikasi PeduliLindungi. Ia mengatakan, sistem eHAC di aplikasi PeduliLindungi berbeda dengan yang ada di platform versi lama.

Platform sertifikat elektronik lama itu pun dinonaktifkan oleh Kemenkes. "Jadi eHAC yang digunakan berada dalam aplikasi PeduliLindungi," katanya.

Dugaan data eHAC pertama kali diungkap oleh peneliti dari vpnMentor yang digawangi oleh Noam Rotem dan Ran Locar. Mereka menemukan data 1,3 juta pengguna eHAC bocor.

Mereka menyampaikan, eHAC tidak menggunakan protokol privasi yang baik. Alhasil, data sensitif dari 1 juta lebih orang terekspos di open server.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...