Huawei Gencar Rekrut Tenaga Ahli Asing untuk Atasi Dampak Blokir AS

Desy Setyowati
16 September 2021, 12:52
Huawei, cina, amerika, 5g
123RF.com
Logo Huawei

Huawei Technologies Co berencana merekrut lebih banyak tenaga ahli dari negara lain. Ini untuk mengatasi dampak dari blokir Amerika Serikat (AS) sejak awal 2019.

“Perusahaan kami berada dalam periode kritis kelangsungan hidup dan pengembangan strategis. Jadi kami harus memiliki bakat yang dibutuhkan jika ingin maju,” kata pendiri sekaligus kepala eksekutif Huawei Ren Zhengfei dalam pertemuan internal dengan para peneliti dan karyawan lain bulan lalu, dikutip dari SCMP, Rabu (15/9).

Bisnis jaringan internet generasi kelima alias 5G tertekan sanksi AS. Beberapa negara di Eropa pun memutuskan untuk tak menggunakan solusi 5G dari Huawei.

Sanksi AS tersebut juga membuat bisnis ponsel pintar (smartphone) Huawei tertekan. Ini karena raksasa teknologi Cina itu tak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google.

Alhasil gawai Huawei tak lagi didukung sistem operasi atau operating system (OS) Android maupun Layanan Seluler Google (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya sejak Agustus tahun lalu.

Huawei pun mengembangkan OS sendiri yakni HarmonyOS. OS ini terus diperbarui. Versi stabil HarmonyOS bahkan sudah digunakan di hampir 100 juta perangkat.

Produsen ponsel asal Cina itu juga membangun Huawei Mobile Services (HMS) sebagai pengganti GMS.

Seiring dengan beragam pengembangan tersebut, Huawei gencar merekrut tenaga ahli asing. “Rekrut orang-orang yang lebih mampu dari kita,” kata Ren kepada para peneliti dan karyawan.

Raksasa teknologi Cina itu menawarkan gaji lebih tinggi dibandingkan harga pasar kepada tenaga ahli asing. “Ini diperlukan untuk menarik talenta terbaik,” ujar Ren.

Namun ia menegaskan bahwa perusahaan tidak mengubah kebijakan tentang distribusi gaji dan bonus, serta kenaikan jabatan dan pembagian saham. Ini sekalipun bisnis terkena dampak sanksi AS dalam dua tahun terakhir.

"Tidak ada kekacauan di dalam perusahaan," kata Ren. “Sebaliknya, perusahaan sekarang lebih bersatu dari sebelumnya, dan bahkan menarik lebih banyak talenta.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...