Transaksi Gojek GoSend Melonjak Berkat Tokopedia dan Media Sosial
Gojek mencatatkan peningkatan transaksi GoSend 40% selama pandemi Covid-19. Ini terdongkrak permintaan layanan pengiriman dari e-commerce seperti Tokopedia dan penjual di media sosial.
Head of Logistics Business Gojek Steven Halim mengatakan, banyak masyarakat membutuhkan layanan pengiriman barang dengan cepat selama pandemi Covid-19. "Kami mencatat, permintaan layanan meningkat signifikan dibanding sebelum pandemi," kata dia saat konferensi pers virtual, Jumat (24/9).
Transaksi e-commerce misalnya, melonjak di tengah pandemi Covid-19. Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi e-commerce Rp 395 triliun atau tumbuh 48,4% secara tahunan (year on year/yoy).
Sedangkan Gojek dan Tokopedia bergabung, lalu membentuk entitas baru GoTo sejak Mei (17/5). Keduanya pun rutin memberikan promosi GoSend.
Selain e-commerce, GoSend kebanjiran permintaan layanan pengiriman dari penjual di media sosial alias social seller. Gojek pun mencatat, jumlah pengguna Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menggunakan layanan GoSend meningkat dua kali lipat tahun ini.
"Maka, kami gencar memberikan berbagai layanan terbaik bagi social seller," kata Steven.
Hasil survei McKinsey bertajuk ‘Indonesian Consumer Sentiment During the Coronavirus Crisis’ pada Juli 2020 menunjukkan bahwa pembelian kebutuhan sehari-hari dan makanan secara online meningkat dibandingkan sebelum ada pandemi Covid-19.
Dalam laporan McKinsey berjudul ‘The Digital Archipelago: How Online Commerce is Driving Indonesia’s Economic Development’ pada 2018, penjualan di e-commerce diprediksi tumbuh delapan kali lipat menjadi US$ 40 miliar pada 2022.