Cina Tekan Alibaba – Tencent soal Monopoli, Bagaimana SuperApp RI?

Desy Setyowati
25 September 2021, 13:34
superapp, startup, cina, alibaba, tencent, gojek, tokopedia, bukalapak
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta pada 2018.

Cina mengeluarkan setidaknya tujuh regulasi yang menyasar raksasa teknologi, salah satunya terkait monopoli. Di Indonesia, beberapa startup mengembangkan beragam layanan seperti Alibaba dan Tencent, atau dikenal dengan superapp.

Pemerintah Cina meminta raksasa teknologi finansial (fintech) Ant Group merombak bisnis. Ini dilakukan karena pertumbuhan afiliasi Alibaba Group Holdings itu sangat cepat, terutama di sektor pinjam-meminjam, asuransi, dan investasi.

Beijing juga menekan Tencent lewat beberapa kebijakan, salah satunya membatasi waktu anak-anak bermain gim online. Pengembang PUBG Mobile ini menghadapi gugatan atas dugaan monopoli yang diajukan oleh ByteDance.

Berdasarkan laman resmi, Tencent memiliki empat bidang bisnis. Pertama, media sosial dan komunikasi yaitu WeChat, QQ, dan Qzone.

Kedua, Tencent Games memiliki lebih dari 140 gim yang dikembangkan sendiri dan berlisensi. Beberapa game online yang terkenal yakni Honor of Kings, PUBG Mobile, dan League of Legends.

Ketiga, di bidang fintech, Tencent setidaknya memiliki selusin lini bisnis. Mereka di antaranya WeChat Pay, QQ Wallet, LiCaiTong, Credit Card Repayment, Mobile Payment Top-up Services, Transit QR Code, WeChat Pay HK, WeChat Pay MY, Tencent Blockchain, Tencent Portfolio, We Tax Refund, dan Business Tenpay.

Selain Alibaba dan Tencent, ada beberapa perusahaan teknologi di Cina yang mengembangkan beragam layanan. Beijing pun mengeluarkan setidaknya tujuh regulasi yang menyasar raksasa teknologi, sebagai berikut:

  1. Aturan anti-monopoli yang baru
  2. Aturan terkait kredit mikro berbasis digital
  3. Membatasi anak bermain gim online
  4. Memperketat aturan konten di game online hingga video on-demand (VoD). Salah satunya melarang konten yang menampilkan pria bernampilan feminin
  5. Melarang fan ‘mengejar bintang’ secara tidak rasional di media sosial
  6. UU Keamanan data yang baru
  7. Redistribusi kekayaan

Baru-baru ini, mantan gubernur bank sentral Cina Zhou Xiaochuan menyinggung investor dari kalangan modal ventura yang mendorong startup bakar uang. Biasanya, ini dilakukan oleh perusahaan rintisan yang melakukan strategi Winner Takes It All atau pemenang mengambil semuanya.

Ia mengatakan, Winner Takes It All  merupakan bagian dari praktik monopoli. Strategi ini kebanyakan mengukur keberhasilan berdasarkan pangsa pasar.

Di Indonesia, ada beberapa startup yang memperluas layanan atau biasa disebut superapp. Gojek misalnya, memiliki layanan berbagi tumpangan (ride hailing), pesan-antar makanan hingga pengiriman barang.

Pada Mei, Gojek juga bergabung dengan Tokopedia dan membentuk entitas gabungan yakni GoTo. Rincian bisnis GoTo berikut valuasinya dapat dilihat pada Bagan dan Databoks di bawah ini:

Ekosistem Gojek dan Tokopedia
Ekosistem Gojek dan Tokopedia (Gojek, Tokopedia, Katadata/Desy Setyowati)

Unicorn e-commerce Bukalapak juga mengembangkan banyak layanan saat pandemi Covid-19. Produk anyar ini di antaranya agregator logistik, pencarian hunian, konsultasi hukum, fintech hingga Agen Penjual Raksa Dana (APERD).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...