Alasan Tokopedia Tak Tiru Shopee Gencar Ekspansi ke Negara Lain

Desy Setyowati
30 September 2021, 12:10
tokopedia, shopee, e-commerce
ilustrasi/Tokopedia
Logo Tokopedia

Tokopedia memimpin dari sisi jumlah kunjungan ke platform bulanan, berdasarkan data iPrice. Namun e-commerce bernuansa hijau ini masih berfokus menyasar pasar Indonesia, meski pesaingnya yakni Shopee menjangkau banyak negara.

Komisaris Tokopedia Wishnutama Kusubandio mengatakan, Indonesia merupakan pasar paling ‘seksi’ kedua di dunia. “Yang potensial itu Indonesia dan Brasil,” kata dia saat konferensi pers virtual bertajuk 'Bangkit Bersama GoTo Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia', Kamis (30/9).

Meski Brasil juga menarik, Tokopedia berfokus menyasar pasar dalam negeri. “Jangan sampai, bangsa kita tidak memanfaatkan pasar sendiri,” ujar dia. “Tidak perlu mimpi jauh-jauh, kenapa tidak ke luar negeri? Pasar kita dulu lah.”

Laporan Google, Temasek, dan Bain dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2020 menunjukkan, nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara mencapai US$ 105 miliar atau sekitar Rp 1.475 triliun pada tahun lalu. Sebanyak US$ 44 miliar atau Rp 619 triliun di antaranya disumbang oleh Indonesia.

Nilai ekonomi digital di Indonesia tumbuh 11% yoy, sementara Vietnam 16%. Sedangkan di Malaysia, Filipina, dan Thailand sekitar 6 - 7%. Singapura bahkan turun 24% menjadi US$ 9 miliar.

Dari sisi pesan-antar makanan, pasar Indonesia juga berkontribusi paling besar terhadap Asia Tenggara. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

“Para UMKM harus bisa memanfaatkan peluang ini. GoTo dengan ‘Bangkit Bersama’ sebagai enabler, membuka peluang supaya bangsa kita menjadi juara di negeri sendiri,” ujar Wishnutama.

Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya menambahkan, perusahaan bukan tidak percaya bahwa UMKM Indonesia bisa bersaing dengan pelaku usaha asing. “Tetapi butuh waktu,” kata dia.

Oleh karena itu, Tokopedia berfokus memberikan pendampingan kepada UMKM untuk meningkatkan kualitas produk hingga pemasaran.

Selain itu, menurutnya UMKM bisa memaksimalkan potensi dalam negeri dengan menyediakan substitusi barang impor. Ia mencontohkan masker yang diimpor pada awal pandemi corona.

“UMKM bisa menjadi pegiat di bidang masker. Namun, substitusi impor tidak terjadi dengan sendirinya. GoTo harus berpihak, supaya menjadi mitra paling mengerti dan paling strategis bagi UMKM Indonesia,” ujarnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso sepakat bahwa Indonesia merupakan pasar potensial. Salah satunya, karena jumlah penduduk lebih dari 270 juta orang.

“Dan itu belum dikembangkan, baik dari sisi fisik, pendidikan, kesehatan, maupun akses keuangan,” kata Wimboh. “Teknologi menjadi berkah. Di negara lain juga begitu. Tetapi ruang Indonesia untuk tumbuh, besar.”

Hal itu karena ada banyak masyarakat yang belum terakses layanan keuangan. Datanya sebagai berikut:

Sedangkan Shopee gencar ekspansi ke negara lain. E-commerce asal Singapura ini disebut-sebut hadir di Meksiko, Brasil, dan India.

Shopee juga dikabarkan bersiap meluncur di Polandia, Eropa. Selain itu, dua sumber Reuters yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, e-commerce ini berencana merambah Argentina dalam beberapa bulan ke depan.

E-commerce bernuansa oranye itu lebih dulu hadir di Asia Tenggara, yakni Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Taiwan, Vietnam, dan Filipina.

Namun, iPrice melaporkan bahwa Tokopedia berhasil menyalip Shopee dari sisi jumlah kunjungan ke platform per bulan pada kuartal II. Rinciannya sebagai berikut:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...