Bukalapak Ungkap Alasan Tidak Berencana Dual Listing di AS

Fahmi Ahmad Burhan
15 Oktober 2021, 05:30
Bukalapak, ipo, e-commerce, amerika, dual listing
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan menunjukkan fitur pembelian tiket Kereta Api (KA) Bandara pada aplikasi Bukalapak dengan menggunakan gawai saat perjalanan dari Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Bukalapak menegaskan, sama sekali tidak ada rencana untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO di bursa Amerika Serikat (AS). E-commerce ini memilih berfokus membidik segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, setelah IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Bukalapak saat ini tidak memiliki aksi korporasi (melantai di dua bursa saham atau dual listing)," kata VP Corporate Affairs Bukalapak Sufintri Rahayu dalam pesan elektronik yang diterima Katadata.co.id, Kamis (14/10).

Ia mengatakan, Bukalapak berfokus mendukung pertumbuhan UMKM setelah IPO di BEI. "Ini untuk mewujudkan keadilan ekonomi untuk semua," katanya.

Bukalapak resmi melantai di BEI pada Agustus (6/8), melalui skema IPO. Nilai penawarannya Rp 21,9 triliun atau terbesar sepanjang sejarah di Tanah Air.

Nilai IPO Bukalapak berasal dari penawaran 25,76 miliar unit saham biasa yang mewakili 25% dari seluruh modal setelah IPO.

Sebelum IPO, Bukalapak memang sempat dikabarkan mengkaji skema dual listing, yakni di bursa Indonesia dan AS. Namun, Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimudin mengatakan bahwa perusahaan memilih berfokus pada pencatatan saham di Nusantara.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...