Kominfo Selidiki Dugaan Data KPAI dan Bank Jatim Dijual di Dark Web

Fahmi Ahmad Burhan
22 Oktober 2021, 14:59
kominfo, kebocoran data, dark web, kpai, bank jatim
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Ahli Keamanan Siber Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha melaporkan, salah satu akun di dark web Raid Forums mengunggah basis data (database) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Bank Jatim. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelidiki dugaan kebocoran data ini.

“Sedang kami dalami dan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait,” kata juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Katadata.co.id, Jumat (22/10).

Advertisement

Sedangkan Pratama melaporkan, akun dengan nama C77 mengunggah data KPAI di RaidForums pada Kamis (21/10). Data KPAI yang diduga bocor diperkirakan berisi pelaporan masyarakat di Indonesia sejak 2016.

Basis data itu memiliki detail lengkap tentang identitas pelapor seperti nama, nomor identitas, kewarganegaraan, nomor telepon dan ponsel, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, usia, serta tanggal pelaporan.

Ada dua basis data yang diunggah yakni nama file kpai_pengaduan_csv 13 MB dan kpai_pengaduan2_csv 25MB. “Untuk mengunduh, user RaidForums harus mengeluarkan 8 credits per data atau sekitar Rp 35 ribu,” kata Pratama dalam siaran pers, Kamis (21/10).

Basis data itu juga memuat kolom informasi penghasilan bulanan, ringkasan kasus, hasil mediasi. Bahkan diduga ada lis data identitas korban yang masih di bawah umur.

Pratama mengatakan bahwa data tersebut sangat berbahaya, karena bisa menjadi target predator online. “Data-data yang ada merupakan data yang sangat sensitif untuk disalahgunakan di internet seperti penipuan online,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement