Mimpi Gojek dalam 10 Tahun, Salah Satunya 100% Pakai Kendaraan Listrik
Gojek memasuki usia ke-11 tahun ini. CEO Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan, setidaknya ada dua mimpi perusahaan dalam satu dekade ke depan.
Pertama, decacorn ingin layanan hadir di semua kota di Indonesia dalam 10 tahun ke depan. “Gojek, bagaimanapun caranya dan dengan moda kendaraan apapun, hadir di semua kota," kata Kevin saat konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Gojek tidak akan membatasi diri pada satu atau dua moda transportasi seperti GoRide dan GoCar. Ke depan, startup jumbo ini bakal lebih banyak mengintegrasikan moda transportasi menjadi satu kesatuan.
"Moda transportasi itu juga hadir baik untuk layanan pengiriman makanan atau berbagi tumpangan (ride hailing)," ujarnya.
Kedua, Gojek ingin menjadi perusahaan berkelanjutan. Perusahaan di bawah GoTo ini memiliki komitmen Three Zeros: Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers atau nol emisi karbon pada 2030.
"Kami ingin dalam 10 tahun yang akan datang, Gojek menjadi perusahaan carbon neutral dan tidak berkontribusi terhadap permasalahan lingkungan," kata Kevin.
Untuk itu, Gojek gencar mengembangkan kendaraan listrik. Decacorn ini ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik.
Gojek juga membuat layanan GoTransit untuk mendukung nol emisi 2030. GoTransits merupakan solusi mobilitas yang membantu pengguna menentukan rute perjalanan.
Melalui layanan itu, decacorn mengintegrasikan layanan dengan transportasi lain. "Ini pelayanan multi-moda. Ini berguna mendorong penggunaan masif layanan transportasi publik," ujar Kevin.
Selain itu, Gojek membuat fitur hitung emisi karbon yakni GoGreener Carbon Offset dengan menggaet startup Jejak.in. Melalui fitur ini, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.
Riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memperkirakan, kontribusi Gojek terhadap ekonomi Indonesia Rp 249 triliun tahun ini.
Wakil Kepala LD FEB UI Paksi CK Walandouw mengatakan, riset tersebut mengacu pada data transaksi di ekosistem Gojek dan GoTo Financial. LD FEB UI juga melakukan survei kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial kepada 47.218 responden yang terdiri dari mitra serta konsumen.
"Kami hitung dasarnya dampak dari keseluruhan ekosistem. Jadi hasilnya, kontribusi Gojek mencapai 1,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 249 triliun tahun ini," kata Paksi dalam konferensi pers virtual, pekan lalu (21/10).
Sedangkan perkiraan kontribusi Gojek terhadap ekonomi Indonesia tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1% PDB. Paksi mengatakan, peningkatan ini karena ekosistem perusahaan dianggap mampu meningkatkan pendapatan mitra Rp 66 triliun pada 2021.