BSSN Ungkap Cara Hacker Bobol Sistem Bank - Fintech

Fahmi Ahmad Burhan
28 Oktober 2021, 17:13
Bssn, hacker, serangan siber, bank, fintech
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan, sektor keuangan seperti bank dan teknologi finansial (fintech) menjadi incaran peretas (hacker). BSSN memperkirakan ada enam tren metode serangan siber di sektor ini  tahun depan.

Fungsional Sandiman Muda Direktorat Keamanan Siber dan Sandi sektor Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Mawidyanto Agustian mengatakan, pola serangan siber semakin variatif setiap tahun. Saat pandemi corona, peluang bagi hacker untuk membobol sistemnya juga meningkat.

Advertisement

Hal itu karena semakin banyak masyarakat yang beralih ke layanan digital saat pandemi Covid-19. Ini termasuk layanan keuangan seperti perbankan dan fintech pembayaran maupun pinjaman.

BSSN memperkirakan enam tren serangan siber yang menyasar sektor keuangan. "Intinya mereka akan menyerang menggunakan metode itu, untuk memanen data dari setiap transaksi elektronik," kata Mawidyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10).

Keenam tren itu di antaranya:

  1. Denial-of-service (DDoS), dengan mengandalkan mesin atau sumber daya jaringan guna mengganggu layanan host yang menggunakan internet
  2. Market Abuse atau memanfaatkan celah kerentanan aplikasi untuk menyalahgunakan pasar
  3. Penyusupan malware ke perangkat untuk mendapatkan data atau pengalihan uang
  4. Penipuan online
  5. Phishing atau mengelabui calon korban
  6. Pencurian data

"Metode akan berubah-ubah, tapi tujuannya sama yakni mencari data transaksi keuangan," katanya.

BSSN mencatat, ada lebih dari 927 juta serangan siber di Indonesia sejak awal tahun. Sektor yang diincar yakni pemerintah dan keuangan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement