Mantan Bos Google Ungkap Dampak Buruk Dunia Virtual Metaverse

Fahmi Ahmad Burhan
3 November 2021, 10:36
dunia virtual, metaverse, google, facebook, apple, tiktok, samsung, alibaba, tencent, softbank
Netflix
Film Ready Player One

Pemerintah Korea Selatan dan 10 perusahaan, termasuk Facebook dan Apple, merambah dunia virtual metaverse. Namun, mantan CEO Google Eric Schmidt mengatakan bahwa teknologi metaverse bisa berdampak buruk kepada manusia.

"Saya sudah menunggu selama sekitar tiga puluh tahun teknologi ini. Tapi, apakah Facebook akan mampu membangunnya, saya tidak tahu," kata Schmidt, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (2/11).

Advertisement

Schmidt menjabat sebagai CEO di Google selama 2001 hingga 2011. Setelah itu, ia menjabat posisi executive chairman dan keluar dari Google tahun lalu.

Ia mengatakan, teknologi dunia virtual atau metaverse akan menimbulkan masalah baru bagi manusia. Sebab, orang menjadi lupa akan kehidupan nyata dan lebih mengedepankan dunia virtual.

"Jadi, metaverse ini belum tentu hal terbaik bagi manusia," kata Schmidt dikutip dari Business Insider.

Ia juga menilai, teknologi dunia virtual alias metaverse membawa tantangan regulasi. "Dalam beberapa tahun, orang akan memilih untuk menghabiskan waktu dengan kacamata metaverse. Tapi siapa yang menetapkan aturan?" ujarnya.

Selain itu, metaverse membawa risiko keamanan siber. Schmidt mengatakan, Facebook yang berganti nama menjadi Meta akan menjalankan sebagian besar algoritme dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) sebagai dewa raksasa palsu. Ini menurutnya, menciptakan hubungan yang tidak sehat dan parasosial.

Analis juga mengatakan, pengembangan metaverse bisa menimbulkan lebih banyak risiko penyalahgunaan media sosial. "Tanpa kepercayaan, rencana metaverse Meta sudah berisiko," kata direktur riset Forrester Mike Proulx dikutip dari BBC Internasional pada Oktober (31/10).

Meski begitu, negara seperti Korea Selatan juga mulai merambah dunia virtual metaverse. Seorang pejabat Kementerian Sains dan TIK Negeri Ginseng mengatakan, pemerintah berharap memainkan peran utama dalam industri metaverse.

Mereka pun menganggarkan 604,4 triliun won pada 2022 untuk bisnis ini. Pemerintah Korea Selatan mengalokasikan 9,3 triliun won untuk mempercepat transformasi digital dan mendorong industri baru seperti metaverse.

Selain itu, ada 10 perusahaan yang masuk ke bisnis dunia virtual, yakni:

1. Facebook

Facebook berganti nama menjadi Meta pada pekan lalu (29/10). Salah satu aplikasi metaverse yang akan dikembangkan oleh Facebook yakni konser 3D atau tiga dimensi.

“Anda merasa hadir dengan orang lain, seolah-olah berada di tempat lain. Memiliki pengalaman berbeda yang tidak dapat dilakukan di aplikasi atau halaman web 2D, seperti menari atau berbagai jenis olahraga,” ujar CEO Meta Mark Zuckerberg.

2. SoftBank

Anak usaha SoftBank, SoftBank Vision Fund 2 menyuntik modal Sandbox. Startup ini memungkinkan pemain membangun, memiliki, dan memonetisasi pengalaman bermain gim virtual di blockchain Ethereum. Mereka dapat menggunakan token non-fungible (NFT).

Saham Sandbox mayoritas dimiliki oleh pengembang game blockchain Animoca Brands. Bagi SoftBank, ini kali pertama berinvestasi di perusahaan yang menerbitkan uang kripto (cryptocurrency) sendiri.

Kapitalisasi pasar koin Sandbox juga hampir US$ 2 miliar. Perusahaan mengatakan, memiliki sekitar 22% token saat ini.

Harga koinnya melonjak lebih dari 200% setelah Facebook mengumumkan berganti nama menjadi Meta Platforms Inc minggu lalu dan berfous menjadi perusahaan metaverse. Ini meningkatkan minat investor Sandbox yang membangun pengalaman bermain game virtual.

 3. Apple

Apple berencana meluncurkan perangkat augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) tahun depan. Perangkat ini mirip dengan Oculus Quest milik induk Facebook, Meta yang ingin beralih menjadi perusahaan metaverse.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu akan menyematkan sejumlah kemampuan pada perangkat AR dan VR. Salah satunya, memasang cip (chipset) canggih, layar, sensor, dan fitur berbasis avatar.

Gadgetnya juga akan menampilkan setidaknya 15 modul kamera. Selain itu, terdapat teknologi pelacakan mata dan pengenalan iris mata (iris recognition).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement