Riset: Ekonomi Digital Indonesia Diramal Rp 997 Triliun Tahun Ini

Desy Setyowati
10 November 2021, 15:24
ekonomi digital, e-commerce, ojek online
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.

Google, Temasek, dan Bain dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2021 memperkirakan, nilai ekonomi digital di Asia Tenggara mencapai US$ 174 miliar atau sekitar Rp 2.480 triliun tahun ini. Sebanyak US$ 70 miliar atau Rp 997 triliun di antaranya disumbang oleh Indonesia.

Nilai ekonomi digital di Indonesia tumbuh 49% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). “Ekonomi digital Indonesia US$ 70 miliar mengindikasikan prospek yang optimistis untuk negara berpopulasi besar ini,” demikian dikutip dari laporan tersebut, yang dirilis Rabu (10/11).

Pertumbuhan tertinggi terjadi di Filipina, yakni 93% yoy. Disusul oleh Thailand 51% dan Indonesia 49%. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Prediksi transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara
Prediksi transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara (Google, Temasek, dan Bain & Company)

Proyeksi nilai ekonomi tersebut berdasarkan transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) lima sektor, yakni e-commerce, berbagi tumpangan (ride hailing) dan pesan-antar makanan, media digital, online travel, serta finansial.

Di Asia Tenggara, GMV e-commerce diprediksi melonjak 62% yoy menjadi US$ 120 miliar pada tahun ini dan naik 18% menjadi US$ 234 miliar pada 2025. Satu dari dua pembeli di Asia Tenggara menunjukkan frekuensi pembelian yang lebih tinggi sejak pandemi corona.

"Hasilnya, kami juga melihat peningkatan penekanan pada kelekatan pengguna dan pertumbuhan nilai pesanan seiring dengan meningkatnya penetrasi, di atas upaya akuisisi pengguna yang berkelanjutan," demikian dikutip.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...