Riset: Ekonomi Digital RI Diramal Tembus Rp 2.000 Triliun pada 2025
Google, Temasek, dan Bain dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2021 memperkirakan, nilai ekonomi digital Indonesia US$ 70 miliar atau Rp 997 triliun tahun ini. Nilainya diprediksi melonjak menjadi US$ 146 miliar atau sekitar Rp 2.080 triliun pada 2025.
Nilai ekonomi digital di Indonesia tumbuh 49% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). “Ekonomi digital Indonesia US$ 70 miliar mengindikasikan prospek yang optimistis untuk negara berpopulasi besar ini,” demikian dikutip dari laporan tersebut, yang dirilis Rabu (10/11).
Mesi begitu, pertumbuhan tertinggi terjadi di Filipina, yakni 93% yoy. Disusul oleh Thailand 51% dan Indonesia 49%. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Proyeksi nilai ekonomi tersebut berdasarkan transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) lima sektor, yakni e-commerce, berbagi tumpangan (ride hailing) dan pesan-antar makanan, media digital, online travel, serta finansial.
Di Asia Tenggara, GMV e-commerce diprediksi melonjak 62% yoy menjadi US$ 120 miliar pada tahun ini dan naik 18% menjadi US$ 234 miliar pada 2025. Satu dari dua pembeli di Asia Tenggara menunjukkan frekuensi pembelian yang lebih tinggi sejak pandemi corona.
"Hasilnya, kami juga melihat peningkatan penekanan pada kelekatan pengguna dan pertumbuhan nilai pesanan seiring dengan meningkatnya penetrasi, di atas upaya akuisisi pengguna yang berkelanjutan," demikian dikutip.
Sedangkan nilai transaksi online media diproyeksikan tumbuh 32% menjadi US$ 22 miliar tahun ini.