Investor Baru Masuk, Penggalangan Dana Pra-IPO GoTo Tembus Rp 18,6 T

Desy Setyowati
11 November 2021, 12:12
goto, gojek, tokopedia, pendanaan, ipo
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Grup GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO lebih dari US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun. Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem, memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di Asia Tenggara, dan meningkatkan layanan.

Pendanaan itu diperoleh dari anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Advertisement

Investor lainnya diperkirakan bergabung ke putaran pendanaan pra-IPO menjelang penutupan akhir, dalam beberapa minggu mendatang.

Citi dan Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo dalam penggalangan dana. Sedangkan Davis Polk & Wardwell serta Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.

CEO Group GoTo Andre Soelistyo menyampaikan, dana segar tersebut akan digunakan mengembangkan ekosistem dan memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di Asia Tenggara. Ini termasuk fokus berkelanjutan dalam menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan.

Selain itu, mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi. Ini untuk meningkatkan pengalaman hyperlocal.

“Indonesia dan Asia Tenggara adalah dua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia. Dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini serta posisi kami sebagai pemimpin pasar,” kata Andre dalam siaran pers, Kamis (11/11).

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih dari US$ 1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia. Sedangkan ekosistem GoTo diklaim mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia.

Total nilai pasar yang dapat disasar diprediksi tumbuh menjadi lebih dari US$ 600 miliar di Indonesia pada 2025.

Prediksi transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara
Prediksi transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara (Google, Temasek, dan Bain & Company)

Indonesia ini juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal. Ini dinilai menjadi peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement