Transaksi Shopee Rp 239 Triliun, Rugi Induk Usaha Justru Meningkat

Desy Setyowati
17 November 2021, 06:40
Shopee, sea group, e-commerce,
shopee
Ilustrasi platform Shopee

Transaksi di platform Shopee mencapai US$ 16,8 miliar atau sekitar Rp 239 triliun selama kuartal III. Namun, rugi bersih induk usaha yakni Sea Group meningkat.

Pendapatan dari Shopee meningkat 134,4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 1,5 miliar. Pesanan kotor mencapai 1,7 miliar atau naik 123,2%. “Tumbuh tiga digit berturut-turut dalam sembilan kuartal,” demikian dikutip dari Business Wire, Selasa malam (16/11).

Advertisement

Nilai transaksi bruto atau GMV pun meningkat 80,6% menjadi US$ 16,8 miliar.

Namun, laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA yang disesuaikan dari lini Shopee negatif US$ 683,8 juta. Nilainya menurun dibandingkan periode sama tahun lalu minus US$ 301,6 juta.

Beban pokok pendapatan dari lini e-commerce dan layanan lainnya meningkat 139,8% menjadi US$ 1,1 miliar. Ini terutama disebabkan ke total biaya logistik yang lebih tinggi dengan pertumbuhan pesanan dan biaya layanan nilai tambah lainnya.

“Peningkatan margin laba kotor terutama disebabkan oleh peningkatan tingkat penerimaan pasar dan efisiensi biaya, karena kami terus meningkatkan penawaran layanan,” demikian dikutip.

Shopee memang merambah banyak pasar baru di Amerika, Eropa, dan India. Pada 2015, e-commerce ini awalnya hadir di enam negara Asia Tenggara dan Taiwan.

Kemudian masuk pasar Brasil pada 2019. Lalu Meksiko, Chili, dan Kolombia awal tahun ini.

Seiring perluasan pasar tersebut, nilai pasar Sea Group yang terdaftar di bursa saham New York, mencapai US$ 200 miliar pada akhir pekan lalu. “Nilainya dua kali lipat dari awal tahun ini,” demikian dikutip dari KrAsia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement