Nadiem Makarim Gaet Google – Huawei Atasi Defisit Talenta Digital

Fahmi Ahmad Burhan
23 November 2021, 16:24
talenta digital, google, huawei, amazon, nadiem makarim, raksasa teknologi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengunjung melihat alat teknologi pesawat tanpa awak (drone) pada Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2019).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dipimpin oleh Nadiem Makarim, menggaet raksasa teknologi global seperti Google, Amazon, dan Huawei untuk mengatasi defisit talenta digital di Indonesia. Kerja sama ini diklaim bisa mencetak puluhan ribu pekerja per tahun.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Nizam mengatakan, penawaran atau supply utama talenta digital di Indonesia berasal dari kampus. Ia memperkirakan, universitas bisa menghasilkan 100 ribu sarjana di bidang teknologi digital per tahun.

Advertisement

Namun, itu tidak cukup untuk mengatasi defisit 600 ribu talenta digital per tahun. "Jadi kami mengimplementasikan program Kampus Merdeka agar memberi ruang mahasiswa belajar di luar subjek," kata Nizam dalam webinar Katadata dengan University of Technology Sidney (UTS) bertajuk The Future of the Digital Economy in Indonesia, Selasa (23/11).

Kementerian mengintegrasikan program Kampus Merdeka itu dengan program pelatihan dari Google, yakni Bangkit. Dalam 10 bulan terakhir, program ini menghasilkan 2.282 talenta digital baru. Materi yang diajarkan terkait mesin pembelajar atau machine learning hingga komputasi awan (cloud).

Kemendikbud Ristek juga menggaet Amazon Web Services (AWS) membuat program magang bersertifikat. Saat ini, sudah ada 639 peserta yang daftar.

Kemudian, ada program pelatihan industri bernama Cisco Academy yang merupakan hasil kerja sama dengan Cisco. Materi yang diberikan yakni keamanan siber, jaringan, hingga Internet of Things (IoT). 

Selain itu, kementerian menggaet Huawei untuk membuat program pelatihan bersertifikat. Materi yang diajarkan seperti machine learning, IoT, dan teknologi internet generasi kelima atau 5G. 

"Dari program-program itu diperkirakan ada 80 ribu talenta di bidang digital baru dalam setahun," kata Nizam.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement