Peluang Startup Kuliner Jadi Unicorn ke-10 Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
24 November 2021, 18:33
kuliner, startup kuliner, kopi kenangan, pendanaan, startup, unicorn, decacorn
Katadata/Fahmi Ahmad Burhan
Produk kuliner dari UMKM Smile Food di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu (9/6/2021).

Indonesia saat ini memiliki delapan unicorn dan satu decacorn. Ada perusahaan rintisan di bidang kuliner yang disebut berpeluang segera menjadi unicorn, yakni Kopi Kenangan.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar.

Ada delapan unicorn di Indonesia, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO, J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit. Selain itu, ada satu decacorn atau valuasi di atas US$ 10 miliar yaitu Gojek.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan mengatakan, sektor kuliner berpeluang menambah jumlah unicorn di Indonesia. Alasannya, perputaran transaksi sektor ini besar.

Melalui transaksi itu, para startup kuliner dapat meningkatkan engagement dari fungsi aplikasi loyalitas. Dengan begitu, perusahaan rintisan di sektor ini lebih terjaga dan terukur secara jangka panjang dibandingkan pemain lain. 

"Potensi pasar di Indonesia juga masih sangat terbuka baik di kota tier satu dan tier dua," kata Edward kepada katadata.co.id, Senin (22/11).

Startup kuliner juga mampu mengumpulkan data konsumen. "Ini yang bisa digunakan dalam menentukan strategi dan arah ekspansi berikutnya. Bahkan, bisa memberikan peluang atau ceruk pasar baru," kata Edward.

Direktur Investasi BRI Ventures William Gozali juga berpendapat, pemain di sektor kuliner kini dibekali wawasan atau insight terkait kuliner apa yang diminati oleh warga di wilayah tertentu. "Ini permainan big data,” ujarnya dalam acara media gathering virtual Asosiasi Modal Ventura untuk Startup lndonesia (Amvesindo) bertajuk ‘Mengupas Dinamika dan Tren Pendanaan Startup 2020-2021’, akhir tahun lalu (2/11/2020).

Perusahaan penyedia layanan on-demand seperti Gojek dan Grab memang menyediakan big data dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk menghasilkan insights seputar minat kuliner di suatu wilayah. Data agregat ini kemudian disampaikan kepada mitra penjual (merchant) untuk menjadi acuan dalam berjualan

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...