AS Bersiap Hadapi Inflasi Tertinggi, Google Tak Naikan Gaji Pegawai
Analis Wall Street memperkirakan inflasi Amerika Serikat (AS) pada November menyentuh level tertinggi sejak 1982, yakni 6,7%. Meski kenaikan harga-harga di AS tinggi, Google mengatakan belum berencana menaikkan gaji pegawai.
Eksekutif Google mengakui kekhawatiran karyawan tentang kenaikan inflasi. Namun, perusahaan mengatakan tidak memiliki rencana untuk menanggapi wasangka ini menaikkan gaji seluruh pekerja.
Topik gaji pegawai tersebut dibahas dalam pertemuan khusus pada Selasa (7/12). Acara ini sebenarnya berfokus membahas strategi Google tahun depan.
Namun lebih dari 400 pegawai mempertanyakan soal biaya inflasi dan gaji karyawan melalui fitur pertanyaan.
CNBC Internasional memperoleh audio pertemuan tersebut dan melihat salinan pertanyaan soal inflasi, yang dibacakan oleh CEO Alphabet Sundar Pichai.
“Dengan tingkat inflasi AS yang (bisa) mencapai 7%, beberapa perusahaan melakukan penyesuaian gaji untuk menutupi inflasi,” kata Pichai dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (10/12). “Apakah Google akan melakukan hal yang sama?”
Pichai menyerahkan pertanyaan ini kepada Wakil Presiden Google bidang kompensasi Frank Wagner. Wagner membuka dengan mengatakan bahwa dia menyadari pentingnya masalah inflasi dan kompensasi di antara para pekerja.
“Inflasi tampaknya menjadi perhatian banyak orang. Saya pikir salah satu alasannya adalah orang-orang sangat ingin mendapatkan kompensasi yang sesuai,” kata Wagner.
Dia mengatakan, pimpinan perusahaan akan merilis surat kepada manajer minggu ini. Dengan begitu, karyawan dapat mempelajari kompensasi untuk tahun depan.
Namun, dia mengatakan bahwa untuk sementara Google mencoba untuk membayar secara kompetitif. Artinya, tidak ada penyesuaian inflasi terhadap gaji karyawan secara keseluruhan.
“Seperti yang saya sebutkan sebelumnya di pertemuan lain, ketika kita melihat inflasi harga meningkat, kita juga melihat kenaikan biaya tenaga kerja atau tingkat upah pasar,” kata Wagner. “Itu lebih tinggi daripada di masa lalu dan anggaran kompensasi kami telah mencerminkan hal itu.”
Sebelumnya Wall Street memperkirakan bahwa inflasi AS pada November 6,7% secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan inflasi inti 4,9%.
Terakhir kali inflasi di Negeri Paman Sam mencapai level setinggi itu adalah masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Saat itu, Amerika menghadapi resesi curam.
Jika perkiraan tersebut benar, ini akan menjadi level inflasi utama tertinggi sejak Juni 1982 yang mencapai 7%.
Pasar sebenarnya sudah memperkirakan inflasi tinggi di AS. Sebab investor telah melihat sejumlah data ekonomi menunjukkan level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Namun pasar khawatir dengan reaksi agresif The Fed.