Hampir 200 Startup RI Raih Investasi Total Rp58,6 T, GoTo Paling Besar
Perusahaan media teknologi, DailySocial.id melaporkan bahwa startup Indonesia meraih investasi US$ 4,1 miliar atau sekitar Rp 58,6 triliun per November. Dana paling besar mengalir ke GoTo, gabungan Gojek dan Tokopedia.
Pendanaan US$ 4,1 miliar terdiri atas 191 transaksi. GoTo memimpin dengan investasi US$ 1,3 miliar atau lebih dari Rp 18,5 triliun.
“Hingga akhir November, jumlah transaksi pendanaan yang diungkapkan hampir dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) dengan peningkatan sekitar 30% dari total yang dipublikasikan,” kata Chief Editor and Research DailySocial.id Amir Karimuddin dikutip dari laporan, Kamis (23/12).
DailySocial.id juga mencatat ada tujuh unicorn baru Indonesia tahun ini. Mereka yakni JD.ID, Blibli, Tiket.com, J&T Express, Kredivo, Ajaib, dan Xendit.
Dengan begitu, Indonesia total memiliki 11 unicorn, termasuk Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Selain itu, satu decacorn yakni Gojek.
Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn di atas US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.
Akan tetapi, data CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies' menunjukkan, Nusantara mencatatkan empat unicorn baru tahun ini yaitu J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit.
Nama OnlinePajak sempat masuk lis CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', tetapi belakangan menghilang.
Selain itu, valuasi J&T Express bahkan tercatat US$ 20 miliar atau berstatus decacorn. Padahal, nilainya baru US$ 7,8 miliar pada medio April.
Hurun Global Unicorn Index 2021 mencatat, valuasi J&T Express US$ 20 miliar atau sekitar Rp 285 triliun. Nilainya lebih besar ketimbang Gojek US$ 10,5 miliar atau setara Rp 150 triliun.
J&T Express pun menempati urutan ke-16 unicorn terbesar di dunia, menurut Hurun Global Unicorn Index 2021. Posisi pertama ditempati oleh induk TikTok, ByteDance. Lalu Ant Group dari Alibaba dan SpaceX milik Elon Musk.
Sedangkan laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy SEA 2021 memperkirakan, nilai investasi ke startup di Indonesia US$ 4,7 miliar atau Rp 67 triliun pada semester pertama atau Januari – Juni. Nilainya melampaui capaian setahun penuh dalam empat tahun terakhir.