RI Kini Punya 2 Decacorn, Bagaimana Tren Investasi Startup 2022?

Fahmi Ahmad Burhan
23 Desember 2021, 13:55
startup, decacorn, unicorn, pendanaan, gojek, j&t express
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Indonesia kini memiliki dua decacorn menurut laporan Hurun dan CB Insights, yakni Gojek dan J&T Express. Lalu, bagaimana tren pendanaan ke startup Nusantara tahun depan?

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan mengatakan, valuasi startup seperti J&T Express ditentukan oleh nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV), margin hingga pertumbuhan bisnis.

Ia mencatat, nilai transaksi J&T Express memang tergolong besar. Ini utamanya terdorong oleh perkembangan e-commerce selama pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, ia tak heran jika valuasi J&T Express menyentuh level decacorn. Decacorn yakni sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.

Menurutnya, valuasi jumbo yang diraih oleh J&T Express mampu mendorong pendanaan startup Indonesia lebih besar lagi pada tahun depan. Utamanya, perusahaan rintisan di sektor logistik.

"Akan memberikan keyakinan tambahan bagi ekosistem startup logistik di Indonesia," kata Edward kepada Katadata.co.id, Kamis (23/12).

Apalagi sektor logistik diperkirakan tumbuh pesat tahun depan. McKinsey memperkirakan, ada 1,6 miliar paket atas transaksi di e-commerce yang dikirim per tahun, pada 2022.

Jumlah itu bisa meningkat lagi, mengingat layanan e-commerce semakin diminati selama pandemi corona, sebagaimana Databoks di bawah ini:

 

Selain itu, ia menilai pendanaan terhadap startup secara keseluruhan akan melonjak tahun depan.

"Tren private investment akan meningkat dengan munculnya decacorn dan rencana beberapa di antaranya berencana mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO," ujarnya.

Google, Temasek, dan Bain & Company pun memperkirakan, perusahaan rintisan Indonesia meraih investasi US$ 4,7 miliar atau Rp 67 triliun pada semester I. Perolehan investasi selama enam bulan pertama ini melampaui setahun penuh dalam empat tahun terakhir.

Nilai investasi ke startup Indonesia
Nilai investasi ke startup Indonesia (Google, Temasek, dan Bain & Company)

Namun perusahaan media teknologi, DailySocial.id melaporkan bahwa startup Indonesia meraih investasi US$ 4,1 miliar atau sekitar Rp 58,6 triliun per November. Dana paling besar mengalir ke GoTo, gabungan Gojek dan Tokopedia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...