Adu Cepat AS atau Cina Beralih ke Dunia Virtual Metaverse

Desy Setyowati
24 Desember 2021, 13:59
dunia virtual, metaverse, facebook, alibaba, tencent, cina, amerika, bill gates
Netflix
Film Ready Player One

Perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) dan Cina tengah bersiap untuk beralih ke dunia virtual. Negara mana yang lebih dulu bertransformasi penuh ke metaverse?

Metaverse merupakan generasi berikutnya dari internet. Ini adalah dunia virtual di mana manusia berinteraksi melalui avatar tiga dimensi.

Alibaba memiliki halaman web yang mempromosikan penawaran cloud metaverse. Pada November, Presiden Tencent Martin Lau mengatakan bahwa dia mengharapkan pemerintah Tiongkok mendukung pengembangan teknologi ini, dengan peraturan khusus untuk pasar.

Raksasa teknologi Cina Baidu berencana mengadakan acara pengembang tahunan di dunia virtual di aplikasi metaverse milik perusahaan, XiRang, pada Senin (27/12). Ini diklaim menjadi konferensi metaverse pertama di Cina.

Namun, petinggi yang bertanggung jawab atas XiRang menilai bahwa beberapa aspek belum sesuai dengan konsep dunia virtal metaverse. Aplikasi Baidu dapat menampung 100 ribu peserta virtual.

“Pengembangan aplikasi dimulai Desember 2020, tetapi masih ‘negatif enam tahun’ untuk peluncuran penuh,” ujar Wakil Presiden di Baidu Ma Jie kepada wartawan dalam bahasa Mandarin, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (24/12).

Ia pun ditanya soal detail waktu itu kapan Baidu beralih penuh ke dunia virtual. "Itu pertanyaan yang sangat bagus, tapi saya mungkin tidak punya jawaban yang bagus,” ujar dia.

Ma mengatakan, Baidu bertujuan membangun platform sumber terbuka atau open source untuk pengembang metaverse. Ini merupakan nfrastruktur untuk dunia virtual.

Analis di Stansberry Research Brian Tycangco menilai, linimasa Baidu mencerminkan pemahaman perusahaan tentang metaverse. Selain itu, menampilkan pendekatan konservatif dalam mengelola ekspektasi dan lingkungan peraturan Cina.

"Baidu jelas mencoba untuk bergerak maju dalam 'memiliki' metaverse di pasar dalam negeri sambil mengikuti kebijakan baru Beijing yang bertujuan mencegah situasi monopolistik," kata dia.

Pemerintah Cina memang meningkatkan pengawasan terhadap raksasa teknologi terkait dugaan praktik monopoli. Analis menilai, tidak heran jika Baidu membangun platform open source untuk mengatasi persoalan regulasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...