Elon Musk Pilih Neuralink Ketimbang Dunia Virtual Metaverse, Apa Itu?

Desy Setyowati
25 Desember 2021, 16:20
Neuralink, Metaverse, dunia virtual, elon musk, teknologi
Neuralink dan Netflix
Neuralink versus Metaverse

Beberapa perusahaan teknologi seperti Facebook, Apple, Microsoft hingga agensi Blackpink beralih ke dunia virtual metaverse. Sedangkan CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk lebih memilih Neuralink.

"Saya tidak melihat seseorang memasang layar ke wajah mereka sepanjang hari," kata Musk dalam wawancara dengan The Babylon Bee ketika ditanya tentang pemikirannya soal ekosistem metaverse, dikutip dari Cointelegraph, Rabu (22/12).

Advertisement

“Saya tidak tahu apakah saya harus membeli barang metaverse ini, meskipun orang banyak berbicara tentang hal itu,” kata dia.

Musk mengatakan bahwa dia tidak melihat masa depan dengan banyak orang meninggalkan dunia fisik untuk hidup secara virtual. Ia bercerita, penggunaan headset virtual reality (VR) justru cenderung memicu pusing saat bermain video gim.

Orang terkaya di dunia per Desember 2021 versi Forbes itu menyampaikan, orang tidak akan suka bergerak dengan headset VR sepanjang waktu. Dia juga ingat pernah diperingatkan untuk tidak duduk terlalu dekat dengan televisi.

Film Ready Player One
Film Ready Player One (Netflix)
Film Free Guy
Film Free Guy (Century Studios)

“Itu akan merusak penglihatanmu, bukan? Dan sekarang kita punya TV secara harfiah di sini (di wajah). Aku seperti apa? Apakah itu baik untukmu?” ujar Elon.

Ketimbang penggunaan perangkat keras (hardware) seperti headset VR, menurutnya neuroteknologi lebih memudahkan seseorang beralih ke dunia virtual.

Musk pun mendirikan Neuralink, perusahaan neuroteknologi yang bertujuan menyebarkan implan otak manusia. Cip yang ditanamkan di otak dinilai bisa memulihkan dan meningkatkan kemampuan fisik.

Pria dengan kekayaan ditaksir US$ 311 miliar atau sekitar Rp 4.488 triliun itu pernah mendemonstrasikan cip brain-computer interface yang ditanamkan langsung ke otak babi pada tahun lalu.

Cip itu diharapkan dapat menciptakan simbiosis antara manusia dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Tujuan awalnya, mengobati gangguan dan penyakit otak pada manusia.

Jika tujuan itu berhasil, Neuralink berencana menggunakan cip tertanam di otak untuk mengendalikan ponsel hingga memanggil mobil Tesla lewat telepati.

Cip buatan Neuralink berukuran koin logam. Semikonduktor ini mempunyai baterai yang dapat bertahan sepanjang hari dan bisa terhubung ke ponsel pintar (smartphone) pengguna.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement