Mundur dari Posisi CEO, Pendiri Twitter Bangun Sistem Tambang Bitcoin
Jack Dorsey mundur dari posisi CEO Twitter bulan lalu (1/12/2021) dan berfokus menggarap pasar uang kripto (cryptocurrency). Ia pun mengembangkan sistem penambangan bitcoin.
Pendiri Twitter itu juga mengusulkan pembuatan dana hukum pengembang guna memerangi tuntutan hukum. "Sebab, saat ini kripto menjadi lebih umum seiring berkembangnya ekosistem," demikian dikutip dari NDTV, Minggu (16/1).
Dorsey mengatakan, dana hukum bertujuan meminimalkan masalah hukum guna mencegah pengembang perangkat lunak secara aktif mengembangkan proyek lightning network, protokol privasi bitcoin, dan sejenisnya.
Proyek lightning network adalah teknologi lapis kedua di jaringan blockchain yang memfasilitasi pengguna bertransaksi secara lebih efisien dan cepat.
Menurut Dorsey, dana tersebut akan menawarkan bantuan hukum gratis apabila pengembang terlilit kasus hukum. Sebagian besar dari mereka bakal bergantung pada pengacara paruh waktu dan sukarelawan.
Kemudian, pengelola dana akan membentuk anggota dewan yang menilai kasus dan memutuskan siapa saja yang menerima bantuan dana hukum.
Dorsey juga membangun sistem penambangan bitcoin melalui perusahaan besutannya Block, yang semula bernama Squere. Korporasi yang berdiri pada 2009 ini bermula dari platform teknologi finansial (fintech), lalu berkembang ke pasar bitcoin.
Pengembangan sistem penambangan bitcoin itu juga bertujuan memperluas layanan. Dengan begitu, produknya tidak hanya pembayaran, tapi juga teknologi blockchain.
"Kami secara resmi membangun sistem penambangan bitcoin terbuka," kata Dorsey dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (14/1).
Sistem penambangan bitcoin bertujuan memfasilitasi penambang agar lebih terdistribusi dan efisien dalam melakukan pembelian, penyiapan, pemeliharaan hingga penambangan.