Pelaku Pencucian Uang Lewat NFT Untung Ratusan Miliar Rupiah

Fahmi Ahmad Burhan
4 Februari 2022, 12:42
nft, kripto, pencucian uang
123RF
NFT

Perusahaan analisis blockchain Chainalysis melaporkan, aktivitas pencucian uang menggunakan NFT alias non fungible token melonjak tahun lalu. Pelakunya bahkan meraup keuntungan ratusan miliar rupiah.

NFT merupakan aset digital yang menggambarkan objek asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada video dan game dalam format JPEG, PNG, MP4, dan lainnya. Aset sejenis kripto ini tidak dapat digandakan atau diganti.

Aset digital itu kini digandrungi oleh para pesohor, seperti selebritas internasional Snoop Dogg, Eminem, Steve Harvey, Amitabh Bachchan hingga Salman Khan.

Di Indonesia, transaksi NFT juga menjadi tren. Utamanya, setelah Ghozali Everyday meraup miliaran rupiah berkat menjual NFT foto diri (selfie).

Koki selebritas Arnold Purnono atau yang lebih dikenal dengan Chef Arnold dan selebgram Reza Arab pun mengaku menjadi pembeli NFT Ghozali. 

Seiring tren itu, Chainalysis melacak adanya uang kripto (cryptocurrency) US$ 44,2 miliar atau sekitar Rp 635,3 triliun yang dikirim melalui smart contract terkait NFT tahun lalu. Angkanya naik dari US$ 106 juta pada 2020.

Chainalysis mencatat, uang yang dikirim ke pasar NFT oleh alamat terlarang melonjak secara signifikan tahun lalu. Aktivitas pencucian uang mencapai US$ 1,4 juta pada kuartal IV 2021, melonjak dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar US$ 100 ribu.

Sebagian besar aktivitas pencucian uang berasal dari alamat penipuan, pencurian, operator malware, dan akun di bawah sanksi hukum. "Mereka mengirimkan dana ke pasar NFT untuk melakukan pembelian," kata Chainalysis dikutip dari Zdnet, Kamis (3/2).

Menurut Chainalysis, tujuan pelaku pencucian NFT yakni membuat aset digital menjadi tampak lebih berharga daripada nilai sebenarnya. Pelaku menjualnya ke token kripto baru yang juga dikontrol oleh pemilik aslinya.

Pelaku memilih NFT karena banyak platform perdagangan yang memungkinkan pengguna berdagang hanya dengan menghubungkan dompet digital. Di NFT, pelaku juga tidak perlu mengidentifikasi identitas.

Head of research Chainalysis Kim Grauer mengatakan bahwa pencucian NFT sebenarnya bukanlah strategi baik dalam mendulang keuntungan. Sebab, transaksinya dapat dilacak.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...