Anak Usaha AirAsia Suntik Marketplace Logistik RI Kargo Technologies
Anak usaha AirAsia, Teleport menyuntik modal marketplace logistik Indonesia Kargo Technologies. Pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat penyediaan solusi logistik terintegrasi.
Kemitraan itu menggabungkan kemampuan jarak menengah Kargo dengan keahlian jarak jauh Teleport. Investasi ini juga bakal memperluas kemampuan jarak menengah Teleport lewat penggabungan konektivitas udara dengan kemampuan darat, serta memanfaatkan teknologi dan jaringan truk Kargo.
Kargo pun mengklaim dapat mengirimkan barang semua ukuran ke lebih banyak tempat di Indonesia dan Asia Tenggara kurang dari 24 jam. “Kami akan memanfaatkan basis pelanggan Teleport dan menangani mereka berdasarkan keahlian,” kata Wakil Presiden Operasional Kargo Marselinus Erick dalam keterangan pers, Sabtu (5/2).
Melalui kemitraan itu, Kargo akan dapat memenuhi layanan mid-mile di darat. Sedangkan Teleport mengurus kebutuhan kargo udara dan last-mile.
“Ini akan meningkatkan penawaran kami dan meningkatkan efisiensi pemenuhan kepada pelanggan,” kata Erick.
Dalam keterangan resmi sebelumnya, Co-Founder sekaligus CEO Kargo Tiger Fang menyampaikan bahwa kemitraan strategis dengan Teleport akan membantu perusahaan menjadi multi-modal. Selain itu, memperluas rantai nilai secara horizontal.
“Kami berharap kemitraan ini dapat saling menguntungkan kedua belah pihak dengan menumbuhkan kehadiran satu sama lain di Asia Tenggara pada 2022,” kata Fang.
Saat ini, Kargo memiliki lebih dari 75 ribu armada. Beberapa bulan lalu, perusahaan ini juga meluncurkan KargoNexus yang menawarkan solusi Software as a Services (SaaS).
KargoNexus diklaim dapat membantu dalam hal pemantauan dan pelacakan secara tepat untuk evaluasi kinerja dan analisis operasi logistik klien.
CEO Teleport Pete Chareonwongsak menambahkan, kerja sama dengan Kargo bertujuan memfasilitasi ekosistem logistik terintegrasi. Ia yakin kerja sama ini memberikan hasil positif bagi perkembangan kota-kota berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Kami memahami bahwa kota dengan pertumbuhan tercepat di masa depan yakni kota kelas menengah. Kami perlu melampaui jaringan untuk menghubungkan kota-kota ini,” kata dia.