6G Cina 100 Kali Lebih Cepat dari 5G, Amerika Bakal Rugi Besar?

Desy Setyowati
14 Februari 2022, 11:14
6G, cina, amerika, eropa, internet
Huawei
6G

Peneliti Cina menyatakan telah mencapai rekor kecepatan streaming data menggunakan 6G. CEO Ericsson Börje Ekholm menilai, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa rugi, jika Tiongkok membuat standardisasi 6G.

Para peneliti di Cina menguji coba 6G dengan kecepatan transmisi data 1 terabye (TB) dalam satu detik. Ini 100 kali lebih cepat ketimbang 5G.

Tim peneliti itu dipimpin oleh Profesor Zhang Chao, dari sekolah teknik kedirgantaraan di Universitas Tsinghua di Beijing.

Mereka membuat jalur komunikasi nirkabel eksperimental di kompleks Olimpiade Musim Dingin Beijing bulan lalu. Infrastruktur ini dapat mengalirkan lebih dari 10 ribu umpan video langsung berkualitas baik atau HD secara bersamaan.

“Ini dimensi baru transmisi nirkabel", kata Zhang dan kolaboratornya dari Universitas Shanghai Jiao Tong dan China Unicom dalam pernyataan resmi, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), akhir pekan lalu (10/2).

Mereka mengatakan, eksperimen itu menunjukkan bahwa Cina memimpin dunia dalam penelitian tentang 6G. Ini dianggap sebagai teknologi kunci yang potensial.

Zhang menjelaskan, perangkat seluler yang ada saat ini menggunakan gelombang elektromagnetik yang menyebar seperti riak di kolam. Naik turunnya gelombang ini, dari sudut pandang matematis, hanya memiliki dua dimensi.

Sedangkan pusaran gelombang elektromagnetik yang diuji coba terkait 6G, memiliki bentuk tiga dimensi atau seperti angin puting beliung. Gelombang ini meningkatkan bandwidth komunikasi secara besar-besaran.

Potensi putaran gelombang radio pertama kali dilaporkan oleh fisikawan Inggris John Henry Poynting pada 1909. Tetapi pemanfaatannya belum terbukti.

Kemudian, para peneliti di Eropa melakukan eksperimen komunikasi paling awal menggunakan gelombang pusaran pada 1990-an. Pada 2020, tim di perusahaan Nippon Telegraph and Telephone di Jepang menguji coba dengan kecepatan 200 Gigabyte per detik (Gbps).

Tantangan utamanya yakni ukuran gelombang yang berputar meningkat seiring dengan jarak. Sinyal yang melemah membuat transmisi data berkecepatan tinggi menjadi sulit dilakukan.

Tim di Cina pun membangun pemancar unik untuk menghasilkan sinar pusaran yang lebih terfokus. Alat ini diklaim dapat membuat gelombang berputar dalam tiga mode berbeda untuk membawa lebih banyak informasi.

Mereka juga mengembangkan perangkat penerima berkinerja tinggi yang dapat mengambil dan memecahkan kode data dalam jumlah besar dalam satu pemisahan.

Seorang peneliti pemerintah yang mempelajari teknologi 6G di Shenzhen mengatakan, uji coba di Beijing bisa menjadi awal dari revolusi dalam teknologi komunikasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...