Situs Pemerintah dan Bank di Ukraina Down saat Diserang Rusia

Desy Setyowati
24 Februari 2022, 13:25
serangan siber, ukraina, rusia, ddos,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi serangan siber

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militer menyerang Ukraina hari ini. Di tengah situasi ini, situs resmi pemerintah hingga perbankan di Ukraina pun menghadapi serangan Distributed Denial-of-Service atau DDoS.

Pelaku serangan DDoS membanjiri situs web dengan lalu lintas internet palsu, sehingga sulit diakses. “Insiden ini tampaknya konsisten dengan serangan DDoS baru-baru ini,” kata perusahaan konektivitas internet NetBlocks melalui Twitter, dikutip dari BBC, Kamis (24/2).

Advertisement

Data NetBlocks menunjukkan dampak serangan siber DDoS dimulai pada Rabu sore (23/2).

Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhaylo Fedorov pun membenarkan hal itu. "Serangan DDoS massal lainnya di negara kami dimulai," tulis dia di Telegram.

Namun dia tidak memerinci daftar bank yang diserang DDoS maupun tingkat kerusakannya.

Sedangkan situs web pemerintah yang mengalami serangan siber yakni Kementerian Luar Negeri Ukraina, Kabinet Menteri, dan Rada.

“Situs-situs pemerintah tidak bisa diakses ketika para pejabat berusaha mengalihkan lalu lintas internet ke tempat lain untuk meminimalkan kerusakan,” katanya.

Seorang peneliti mengatakan, situs web militer dan perbankan Ukraina pulih lebih cepat saat ini. “Kemungkinan karena kesiapan dan peningkatan kapasitas untuk menerapkan mitigasi,” ujar dia yang enggan disebutkan namanya.

Meskipun demikian, serangan siber itu masih berlangsung di departemen keamanan Ukraina. Pekan lalu, serangan serupa membuat sejumlah kecil situs web di negara itu tak bisa diakses.

Sumber serangan belum dikonfirmasi, tetapi situs down terjadi saat Rusia terus menempatkan pasukan di sekitar perbatasan Ukraina. Otoritas dunia maya di Inggris dan Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia di balik serangan siber itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement