Sekolah.Mu Bandingkan Digitalisasi Pendidikan Sebelum dan Saat Pandemi

Image title
11 Maret 2022, 22:44
startup, pendidikan, startup pendidikan, digitalisasi pendidikan, ruangguru, zenius
ANTARA FOTO/Feny Selly/foc.
Sejumlah siswa menjajal jaringan internet Rumah Belajar Bersama (Rubasa) di halaman Kecamatan Sematang Borang Palembang,Sumatera Selatan, Selasa (29/9/2020).

Startup pendidikan seperti Ruangguru dan Zenius sudah hadir sebelum belajar online tren di tengah pandemi corona. Sekolah.Mu pun bercerita perbedaan tantangan menggaet guru dan siswa sebelum dan saat pagebluk Covid-19.

Sekolah.Mu hadir pada 2019, sebelum ada pandemi corona. Startup ini mengusung konsep blended learning atau memadukan pembelajaran online dan offline.

Advertisement

Perusahaan rintisan itu kini memiliki 5,3 juta murid dan menggaet lebih dari 1.000 guru. Sekolah.Mu juga menjadi salah satu platform yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan program Kartu Prakerja.

COO Sekolah.Mu Radinka Qiera mengatakan, sebelum pandemi corona, sulit sekali untuk meyakinkan pemangku kepentingan bahwa teknologi semestinya tidak serta merta dipandang sebagai musuh.

Teknologi justru bisa menjadi alat bantu untuk mengakselerasi pendidikan di Tanah Air. “Tapi kami paham (pemahamannya) seperti itu, karena pendidikan ini sulit untuk didisrupsi,” kata Radinka dalam Scaled Up Growth Program yang digelar oleh Katadata.co.id, Jumat (11/3).

Menurutnya, hasil tranformasi digital di sektor lain seperti finansial, bisa diukur dengan cepat. Sedangkan hasil dari perubahan ke arah digital di bidang pendidikan bersifat jangka panjang.

“Kalau pendidikan soal pemecahan masalah, karakter murid, itu kan jangka panjang. Jadi sulit untuk melakukan perubahan, karena parameternya bukan di stakeholder saat ini,” ujar dia.

Kemudian pandemi Covid-19 mendorong banyak sektor, termasuk pendidikan, untuk beralih ke digital. “Selama ini ‘nanti saja mba, sepertinya belum perlu (layanannya)’. Saat awal pandemi, semua panik. Biasa mengajar di depan kelas, kini online,” katanya.

Startup pendidikan pun bersama-sama membantu sekolah untuk bisa beralih. Ia mencatat, ada perubahan dalam enam bulan pandemi corona.

“Bulan pertama, orang tua bilang ‘kurang ini dan itu’. Setelah enam bulan, tools semakin banyak dan murid sudah bisa beradaptasi. Walaupun masih banyak yang kesulitan sampai sekarang,” katanya.

“Pandemi Covid-19 ini mengakselerasi (transformasi teknologi di bidang pendidikan),” tambah dia.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla, Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement