Indonesia Kekurangan 500 Ribu Talenta Digital per Tahun

Desy Setyowati
31 Maret 2022, 10:24
talenta digital, kominfo, beasiswa,
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengunjung melihat alat teknologi robot pada Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2019).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, Indonesia kekurangan 400 ribu – 500 ribu talenta digital per tahun. Untuk mengatasi hal ini, kementerian menyediakan beasiswa hingga menggencarkan edukasi.

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun.

Advertisement

Namun hanya 20% dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). “Ada talent gap sekitar 400 ribu – 500 ribu setiap tahunnnya,” kata Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam acara Selular ID, Kamis (31/3).

Padahal, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memprediksi bahwa nilai ekonomi digital nasional Rp 5.718 triliun pada 2030. E-commerce berkontribusi paling besar yakni 34% atau Rp 1.908 triliun.

Posisi kedua ditempati oleh sektor business to business (B2B) services 13% atau Rp 763 triliun. Lalu pariwisata 10% (Rp 575 triliun), corporate services 9% (Rp 529,9 triliun), dan konten digital 9% (Rp 515,3 triliun).

Kemudian kesehatan 8% (Rp 471,6 triliun), mobility 7% (Rp 401 triliun), dan housing 4% (204,2 triliun). Sisanya yakni masing-masing 3% public services (Rp 175 triliun) dan pendidikan (Rp 160,4 triliun).

Untuk memenuhi kebutuhan talenta digital, Kominfo menggelar pelatihan. “Kami mengembangkan talenta digital dalam tiga level,” kata Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto saat konferensi pers virtual, pertengahan tahun lalu (13/8/2021).

Pertama, untuk tingkat paling dasar berupa literasi digital. Ini bertujuan meningkatkan kemampuan dasar digital masyarakat agar mereka tidak mudah terpengaruh konten negatif. Advertisement Itu diwujudkan dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi yang 12,4 juta peserta per tahun.

Kedua, pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship. Ini untuk mahasiswa, masyarakat umum, profesional, guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan hingga aparatur sipil negara.

Kominfo pun menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), pemerintah daerah, perguruan tinggi dan politeknik, hingga lembaga swasta.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud Ristek Wikan Sakarinto mengatakan, kementerian tengah memperbaiki kurikulum pendidikan agar bisa menyesuaikan kebutuhan talenta digital. "Tiap pendidikan vokasi misalnya, ada mata pelajaran wajib teknologi digital. Sekarang kami merancangnya," kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan, Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement