GoTo Masuk Daftar 100 Perusahaan Paling Berpengaruh di Dunia
GoTo Group masuk dalam daftar 100 perusahaan paling berpengaruh di dunia pada 2022 versi Majalah TIME atau TIME100 Most Influential Companies. Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia ini mewakili satu-satunya korporasi dari Indonesia.
Raksasa teknologi seperti Spotify, Microsoft, Amazon, Apple, dan Google masuk dalam daftar ini. “GoTo Group merupakan aplikasi super (superapp) Indonesia dengan 100 juta pengguna,” demikian dikutip dari laman resmi TIME, Rabu malam (30/3).
Time menyebutkan, perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia menawarkan beragam layanan mulai dari berbagi tumpangan (ride hailing), belanja, hiburan hingga pembayaran dan layanan keuangan.
“GoTo akan berkembang lebih jauh tahun ini. Itu berkat IPO US$ 1,26 miliar yang direncanakan April ini yang diperkirakan membuat valuasi perusahaan hampir US$ 29 miliar,” ujar dia.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyampaikan, masuknya GoTo dalam daftar tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi perusahaan. “Semoga GoTo dapat terus membawa dan menjaga nama baik Indonesia di panggung dunia,” kata dia melalui akun Instagram @liamtanu, Kamis (31/3).
IPO GoTo disebut sebagai IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia sepanjang tahun ini. Harga saham saat IPO Rp 338 per lembar.
Masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 1 – 7 April. Sedangkan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GoTo dijadwalkan pada 11 April.
Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia itumencatatkan GTV Rp 325 triliun selama sembilan bulan pertama 2021. “GTV pada kuartal III 2021 mencapai Rp 120,7 triliun,” demikian dikutip dari prospektus awal GoTo, dua pekan lalu (15/3).
Pendapatan bruto GoTo selama selama tujuh bulan pertama 2021 Rp 11,8 triliun. Sedangkan khusus pada kuartal III 2021 saja diperkirakan Rp 4,5 triliun.
Rincian GTV setiap layanan GoTo selama sembilan bulan pertama 2021 dan proyeksi pada kuartal III 2021 sebagai berikut:
GTV | Pendapatan Bruto | |||
9 bulan pada 2021 | 9 bulan pada 2020 | 9 bulan pada 2021 | 9 bulan pada 2020 | |
Layanan on-demand | Rp 34,5 triliun | Rp 29,8 triliun | Rp 7 triliun | Rp 5,5 triliun |
E-Commerce | Rp 167,7 triliun | Rp 112,8 triliun | Rp 4,4 triliun | Rp 2,3 triliun |
Fintech | Rp 142 triliun | Rp 80,4 triliun | Rp 794,5 miliar | Rp 849,8 miliar |
Segmen lainnya | - | - | Rp 270,9 miliar | Rp 739,3 miliar |
Eliminasi antar-perusahaan | (Rp 19,3 triliun) | (Rp 13,8 triliun) | (Rp 662 miliar) | (Rp 868 miliar) |
Total | Rp 324,9 triliun | Rp 240,9 triliun | Rp 11,8 triliiun | Rp 8,5 triliun |