Bappebti Tunda Rilis Bursa Kripto karena Integrasi Ekosistem

Fahmi Ahmad Burhan
5 April 2022, 13:40
kripto, bursa kripto, bappebti
Katadata
Ilustrasi bitcoin

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunda peluncuran bursa kripto yang direncanakan akhir Maret. Bappebti menghadapi kendala integrasi ekosistem.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, bursa kripto gagal meluncur akhir bulan lalu karena instansinya masih memastikan kesiapan sistem di bursa. "Ini agar terjadi integrasi paralel ekosistem," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (5/4).

Bappebti masih menunggu kesiapan ekosistem bursa lainnya, seperti kliring dan kustodian. Ekosistem ini mesti disiapkan agar bursa bisa berjalan optimal.

Secara teknis, menurutnya bursa kripto siap meluncur kapan pun.

Bursa kripto nantinya dikelola oleh Digital Futures Exchange (DFX). Pengelola telah memenuhi sejumlah persyaratan, seperti modal yang harus disetor hingga sistem operasi.

Bursa kripto awalnya ditargetkan meluncur pada akhir tahun lalu. Kemudian, Bappebti menundanya menjadi akhir Maret. 

Tirta tidak menyebutkan kapan target peluncuran bursa kripto terkini. Ia hanya menyebutkan bahwa bursa akan diluncurkan segera. "Ya segera kalau sudah siap," ujarnya.

Bappebti meluncurkan bursa kripto karena jumlah investor kripto kian marak di Indonesia. Bappebti mencatat, jumlah investor kripto mencapai 12,4 juta per Februari. Jumlahnya melampaui pasar modal 8,1 juta.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, transaksi aset kripto Rp 83,8 triliun. “Jumlah pelanggan 12,4 juta orang atau bertambah 532.102 dibandingkan 2021," katanya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR yang disiarkan virtual, dikutip dari Antara, bulan lalu (24/3).

Sedangkan sepanjang tahun lalu, transaksi kripto seperti bitcoin dan ethereum mencapai Rp 859,4 triliun. Jumlah investornya 11,2 juta per 2021.

Nilai transaksi kripto sepanjang 2021 melonjak 1.222,8% dibandingkan 2020 sebesar Rp 64,9 triliun. Menurut Wisnu, peningkatan transaksi mencapai puncaknya pada April dan Mei 2021.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...