Fintech Unicorn Xendit Akan Akuisisi Perusahaan Multifinance
Startup teknologi finansial (fintech), Xendit mengonfirmasi akan membeli saham perusahaan multifinance PT Globalindo Multi Finance. Ini terkait dengan rencana Globalindo Multi Finance merger dengan PT Emas Persada Finance.
“Yang saat ini diumumkan di media adalah rencana aksi korporasi dari Globalindo Multi Finance mengenai perubahan kepemilikan. Xendit group nantinya menjadi salah satu pemilik dari Globalindo Multi Finance,” kata bagian Humas Xendit kepada Katadata.co.id, Rabu (13/4).
Namun ia belum memerinci terkait besaran saham yang akan dibeli maupun porsi Xendit nantinya. “Kami akan sampaikan lebih lanjut saat proses administrasi sudah selesai,” kata dia.
Dia juga enggan berkomentar mengenai rencana pengembangan produk Xendit ke depan dari akuisisi tersebut. “Tetapi, kehadiran produk pembiayaan akan menambah value added service kami,” ujar dia.
Xendit mengumpulkan US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun dalam putaran pendanaan seri C pada September 2021. Setelah meraih dana segar, startup fintech payment gateway ini disebut-sebut berstatus unicorn.
Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan decacorn di atas US$ 10 miliar.
Pendanaan kepada Xendit dipimpin oleh Tiger Global Management. Investor lain yang berpartisipasi yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital.
Xendit akan menggunakan dana segar itu untuk ekspansi ke negara lain. Saat ini, fintech itu hadir di Indonesia dan Filipina.
"Fokus utama kami saat ini untuk lebih regionalisasi dan memperluas rangkaian produk," kata Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya dikutip dari TechCrunch, akhir tahun lalu (14/9/2021).
Selain itu, Xendit berencana menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tahun ini. Head of Corporate Communications Xendit Ami Windarti mengatakan, Xendit menyasar UMKM di sektor ritel, busana hingga kuliner.
Fintech itu juga berencana mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO). Co-Founder sekaligus CEO Xendit Moses Lo mengatakan, perusahaan tertarik untuk IPO di BEI.
"IPO di bursa Indonesia sangat menarik. Perkembangannya akan terus berlanjut," katanya dalam acara Wild Digital Conference, akhir tahun lalu (10/11/2021).
Namun ia tidak memerinci waktu detail Xendit untuk IPO. Moses menyampaikan, perusahaannya masih dalam tahap pertumbuhan.
Meski begitu, ia tertarik untuk mencatatkan saham perdana di Indonesia karena didukung regulator seperti BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Regulator bersedia mendukung pasar publik bagi unicorn," ujarnya.