CEO Tesla Elon Musk Kian Serius Caplok Twitter meski Dihadang Direksi
Orang terkaya di dunia, Elon Musk makin serius untuk mengambil alih 100% saham Twitter. Padahal, dewan direksi sampai mengadopsi ‘pil racun’ untuk mencegah CEO Tesla kuasai perusahaan media sosial ini.
Poison pill atau pil racun adalah salah satu taktik untuk mencegah pengambilalihan saham oleh orang atau perusahaan yang tidak diinginkan. Caranya, perusahaan target atau yang akan diambil alih, membuat sahamnya tidak menguntungkan bagi pengakuisisi.
Perusahaan target berusaha memastikan bahwa tawaran akan mengurangi nilai dan daya tarik perusahaan, sehingga merugikan pemilik baru. Strategi ini meningkatkan biaya akuisisi secara signifikan dan menciptakan disinsentif besar.
Langkah itu tidak akan menghalangi Elon Musk untuk mengambil penawarannya langsung ke pemegang saham Twitter dengan meluncurkan penawaran tender. Namun pil racun akan mencegah sebagian besar pemegang saham Twitter menjual saham mereka.
Dalam hal ini, Twitter berencana menjual saham dengan harga diskon untuk mencegah upaya pemegang saham mengumpulkan lebih dari 15%. Saat ini, Elon Musk memiliki 9,1% saham perusahaan.
Namun, Elon Musk semakin serius untuk mencaplok Twitter. “Morgan Stanley, bank investasi yang bekerja dengan CEO Tesla, memanggil bank dan investor potensial lainnya untuk menopang pembiayaan atas penawaran kepada Twitter US$ 43 miliar” ujar empat sumber New York Post, dikutip Rabu (20/4).
A social media platform’s policies are good if the most extreme 10% on left and right are equally unhappy— Elon Musk (@elonmusk) April 19, 2022
“Elon Musk pertama kali berfokus pada peningkatan utang dan belum mulai mencari pembiayaan ekuitas untuk tawarannya,” kata salah satu orang sumber.
Dua sumber mengatakan, orang terkaya di dunia versi Forbes itu sedang mengevaluasi berbagai paket utang, termasuk utang preferen dan pinjaman terhadap saham Tesla.
Perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management adalah salah satu pihak yang mempertimbangkan untuk menawarkan pembiayaan utang terkait pembelian saham Twitter. Ekuitas yang Elon Musk butuhkan kemungkinan besar.