Kominfo Selidiki 11 Aplikasi Azan & Al-Quran Diduga Curi Data Pengguna
Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mencatat ada 11 aplikasi azan hingga Al-Quran yang diduga mencuri data. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menyelidiki hal ini.
Juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyampaikan, aplikasi-aplikasi tersebut beredar di Google Play Store. “Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya dalam keterangan pers, Kamis (21/4).
Ia juga menyampaikan bahwa Google telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data pengguna secara ilegal. Aplikasi-aplikasi ini diwajibkan menghapus fitur pengambilan data pengguna, jika ingin dapat kembali diakses oleh pengguna di Google Play Store.
“Kominfo meminta masyarakat untuk memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi secara tanpa hak,” ujar Dedy.
Ia juga mengimbau pengguna melakukan langkah pengamanan sebagai berikut:
- Memutakhirkan sistem keamanan perangkat
- Melakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi secara tanpa hak, jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store
- Tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan
Sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya merilis 11 aplikasi yang mencuri data pribadi pengguna. “Waspada akan modus pencurian data pribadi berkedok aplikasi salat dan azan. Aplikasi tersebut telah banyak diunduh di Play Store," kata Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melalui akun Instagram @siberpoldametrojaya.
Aplikasi tersebut di antaranya:
- Speed Camera Radar
- Al-Moazin Lite (Prayer Times)
- WiFi Mouse (remote control PC)
- QR and Barcode Scanner
- Qibla Compass - Ramadan 2022
- Simple Weather and Clock Widget
- Handcent Nex SMS-Text w/MMS
- Smart Kit 360
- Al Quran MP3 - 50 Reciters and Translation Audio
- Full Quran MP3 - 50+ Language and Translation Audio
- Audiosdroid Audio Studio DAW
Beberapa aplikasi ilegal itu bahkan sudah menembus 10 juta unduhan.
Aplikasi bermasalah itu mencuri data pribadi antara lain lokasi, alamat email, nomor telepon, SSID jaringan dan alamat MAC router modem pengguna.