Fintech Akulaku Dikabarkan Jadi Unicorn Terbaru Indonesia

Desy Setyowati
28 April 2022, 10:51
Akulaku, startup, fintech, unicorn,
Instagram/@akulaku_id
Akulaku

Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Akulaku masuk dalam daftar unicorn baru Indonesia, menurut laporan Cento Ventures. Jika ini benar, total ada 13 unicorn di Tanah Air.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.

Dalam laporan Cento Ventures bertajuk ‘SE Asia Tech Investment 2021’, Akulaku masuk dalam kolom startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Fintech ini berada di bagian yang sama dengan Bukalapak, Xendit, Ajaib, dan Codapay.

Namun Codapay merupakan startup asal Singapura, bukan Indonesia. Cento Ventures juga sudah memberikan catatan bahwa daftar ini tidak lengkap.

“Laporan ini berfokus pada teknologi digital, tetapi daftarnya mungkin mengecualikan perusahaan dibidang logistik, ritel, kantor layanan, dan operator apartemen,” demikian isi laporan Cento Ventures, dikutip Rabu (27/4).

“Data didasarkan pada pembiayaan substansial terbaru, peristiwa likuiditas (exit strategy), atau perkembangan bisnis yang diketahui,” demikian dikutip.

CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies' pun mencatat bahwa Akulaku sudah berstatus unicorn. Startup fintech lending ini memiliki valuasi US$ 2 miliar lebih.

Katadata.co.id mengonfirmasi kepada Akulaku mengenai status unicorn. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Akulaku meraih pendanaan US$ 10 juta atau sekitar Rp 143 miliar dari Lend East pada akhir bulan lalu (30/3). Lend East adalah platform pinjaman digital yang menghubungkan modal institusional global dengan pemberi pinjaman alternatif di Asia Tenggara dan India.

Lend East merevolusi pinjaman alternatif dengan menawarkan berbagai solusi utang terstruktur non-dilutif untuk perusahaan teknologi.

CEO Akulaku William Li menyampaikan, perusahaan akan menggunakan dana segar tersebut untuk terus mengembangkan dan meningkatkan portofolio kredit di target pasar utama, yaitu Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...