Harga Bitcoin Anjlok ke Level Terendah Sejak Juli 2021

Fahmi Ahmad Burhan
9 Mei 2022, 10:40
bitcoin, kripto, crypto, amerika, the fed,
PXHERE.com
Bitcoin

Harga mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin anjlok 13,04% dalam sepekan hingga ke bawah US$ 35 ribu atau Rp 507 juta. Penyebab utamanya adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

Berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin turun 2% dalam 24 jam menjadi US$ 33.860 atau Rp 491 juta per koin pada perdagangan hari ini (9/5). Harganya anjlok 13% dalam seminggu dan 20,44% sebulan.

Harga bitcoin pekan lalu US$ 39.834 atau Rp 577 juta per koin. Bulan lalu harganya di atas US$ 40 ribu atau Rp 580 juta per koin.

Harga bitcoin saat ini menjadi yang terendah sejak Juli tahun lalu. Harganya pun anjlok 42,16% dari tahun ke tahun (year on year/yoy).

"Ini karena ketakutan yang ekstrem mencengkeram para pedagang setelah kenaikan suku bunga terbesar The Fed," demikian dikutip dari Forbes, Minggu (8/5).

The Fed telah menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps) ke kisaran 0,75-1% pada pekan lalu (5/5). Bank sentral AS ini diperkirakan menaikkan lagi suku bunga karena inflasi di negara itu menyentuh level tertinggi dalam 40 tahun.

Chief executive of decentralized exchange protocol injective developer di Injective Labs Eric Chen mengatakan, kebijakan The Fed selalu menandakan ketidakpastian dan volatilitas. Saat The Fed menaikan suku bunga, imbal hasil obligasi melonjak.

Imbal hasil yang lebih tinggi pada aset berisiko rendah seperti obligasi membuat investasi spekulatif seperti kripto terlihat kurang menarik.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...