Google Bongkar Potensi Bisnis Sayurbox hingga Segari Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
12 Mei 2022, 13:24
E-commerce kilat, quick commerce, bahan pokok, belanja online, startup, google, sayurbox, segari, blibli
Katadata/Desy Setyowati
E-commerce kilat atau quick commerce

Data Google Trends menunjukkan, pencarian di peramban (browser) dengan kata kunci ‘bahan pokok’ naik 24% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). Ini menunjukkan potensi bisnis bagi pertumbuhan layanan belanja bahan pokok online seperti Sayurbox dan Segari.

Google Trends juga mencatat kenaikan minat penelusuran pada sejumlah bahan pokok utama sejak tahun lalu hingga kuartal pertama 2022. Pencarian dengan kata kunci ‘sayur’ tumbuh 90%, ‘garam’ 60%, ‘madu’ 50%, ‘mie’ 25%, ‘telur’ 22%, dan ‘susu’ 18%.

Advertisement

Industry Analyst di Google Iftikar Izzaturrahman mengatakan, semakin banyak orang yang mencari makanan Korea Selatan. Begitu juga makanan sehat, layanan katering, dan makanan beku.

Laporan Year in Search 2021 untuk merek juga menunjukkan bahwa orang Indonesia mencari pilihan makanan yang lebih sehat, vitamin, dan suplemen di internet. Penelusuran untuk makanan plant-based meningkat 233% tahun lalu.

Menurutnya, data tersebut menunjukkan semakin banyak orang Indonesia yang ingin membeli produk makanan dan minuman dengan mudah dari rumah. Apalagi belanja bahan pokok meningkat selama pandemi corona, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

“Ini juga menunjukkan peluang besar bagi para pemain online groceries untuk masuk ke pasar," kata Iftikar dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/5).

Laporan L.E.K Insights pada November 2021 menunjukkan, penjualan bahan pokok secara online tumbuh empat sampai lima kali lipat dari 2019 hingga 2020. Nilainya diperkirakan US$ 5 miliar – US$ 6 miliar hingga 2025.

Menurut Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf, tren itu sejalan dengan laporan e-Conomy SEA 2021 bahwa ekonomi digital di Tanah Air didorong oleh e-commerce. Sektor ini tumbuh sekitar 52% per tahun dan nilainya diprediksi US$ 104 miliar PADA 2025.

Selain itu, pandemi corona menciptakan tambahan 21 juta pengguna internet di Indonesia per akhir Semester I 2021. “Maka tidak mengherankan jika saat ini ada begitu banyak pengguna yang berbelanja bahan pokok secara online, mengingat kemudahan dan kemajuan yang terjadi di berbagai area utama seperti logistik dan manajemen inventaris,” kata Randy dalam keterangan pers.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement