Harga Kripto Terra Luna Ambrol 99,98%, AS hingga Korea Kaji Aturan

Fahmi Ahmad Burhan
18 Mei 2022, 15:36
kripto, crypto, terra luna, amerika, korea, singapura
Bloomberg
Kripto

Harga kripto Terra Luna turun hampir 100% pada perdagangan pekan lalu. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan pun memperbaharui aturan.

Dikutip dari Coinmarketcap, koin dengan kode perdagangan LUNA tersebut turun 99,98% dalam sehari menjadi Rp 0,5 pada perdagangan Jumat (13/5). Per hari ini (18/5), harganya Rp 2,6. 

Kapitalisasi pasar uang kripto itu juga anjlok menjadi US$ 259,02 juta atau sekitar Rp 3,8 triliun. Padahal, kapitalisasi pasarnya pernah mencapai US$ 27 miliar dengan harga US$ 75 per LUNA.

Nilai tersebut sempat menjadikan Terra LUNA sebagai aset kripto terbesar ke-9 di dunia. Kini, kripto ini memimpin penurunan harga crypto, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

 

Pendiri Pershing Square Capital Bill Ackman mengatakan, protokol yang dijalankan oleh Terra Luna sama dengan dengan skema ponzi. "Kedengarannya seperti versi kripto dari skema piramida," katanya dikutip dari Coindesk, Selasa (17/5).

Ia mengatakan, investor dijanjikan pengembalian 20% melalui skema tersebut. Namun, peningkatan nilainya hanya didorong oleh permintaan dari investor baru di token. "Skema seperti LUNA mengancam seluruh ekosistem kripto," kata Ackman.

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan, kejatuhan harga Terra Luna yang spektakuler menunjukkan ‘bahaya’ koin digital. Departemen Keuangan Amerika juga tengah mengkaji masalah.

AS pun berpotensi membuat peraturan baru akibat dari kejatuhan harga Terra Luna. "Saya tidak akan menggolongkannya (penurunan harga) pada skala ini sebagai ancaman nyata terhadap stabilitas keuangan," kata Yellen kepada anggota parlemen di Komite Jasa Keuangan parlemen, dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5).

"Tetapi mereka (kripto) tumbuh sangat cepat dan mereka menghadirkan jenis risiko yang sama yang telah kita ketahui selama berabad-abad sehubungan dengan bank run," tambah dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...