Blibli Buat Vending Machine Produk UMKM
Startup e-commerce Blibli bekerja sama dengan Jumpstart meluncurkan vending machine produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perusahaan rintisan yang didukung Grup Djarum ini memang berencana memperkuat layanan omnichannel.
Blibli memperkenalkan vending machine untuk produk UMKM tersebut dalam gelaran Locale Pop Up di East Mall Grand Indonesia sejak Senin (23/5) sampai dengan 12 Juni.
Terdapat empat vending machine yang terdiri coffee machine, photo booth, dan ragam produk terbaik dari UMKM lokal. Pengunjung bisa menemukan ragam produk makanan, minuman, dan terdapat 180 varian produk dari 36 UMKM binaan Blibli menggunakan alat ini.
VP Galeri Indonesia Blibli Andreas A Paramaditya mengatakan, peluncuran vending machine itu untuk mendukung pertumbuhan UMKM lokal. Selain itu, startup ini berkomitmen menyediakan produk kualitas terbaik di mana dan kapan saja.
Vending machine produk UMKM juga memberikan pengalaman baru bagi pelanggan dalam mendapatkan ragam produk lokal. Blibli juga mengembangkan alat ini untuk melengkapi kanal pemasaran omnichannel bagi UMKM.
"Pendekatan niaga omnichannel saat ini merupakan cara terbaik untuk bisa memberikan pengalaman berbelanja bagi pelanggan," kata Andreas dalam siaran pers, kemarin (24/5).
Sedangkan Jumpstart merupakan startup vending machine pertama di Indonesia. Andreas mengatakan, kehadiran Jumpstart menjawab salah satu tantangan terbesar bagi UMKM untuk pasar melalui kehadiran toko fisik yang efisien.
CEO Jumpstart Brian Imawan mengatakan, vending machine bisa mendukung pertumbuhan UMKM unggulan Indonesia. "Kami harap lebih banyak vending machine inovatif bisa hadir di berbagai lokasi strategis, sehingga dapat memperluas area pemasaran dan lebih dekat dengan pasar," ujarnya.
Blibli memang gencar mengembangkan layanan omnichannel, salah satunya melalui gerai fisik. Startup ini meluncurkan BlibliMart pada 2020.
"Ini merupakan upaya kami menghadirkan ekosistem layanan kebutuhan pokok atau e-groceries," ujar Senior Vice President of O2O Blibli David Michum kepada Katadata.co.id, pada Maret (28/3).
Gerai fisik memungkinkan pelanggan berbelanja langsung, namun pembayaran tetap tanpa sentuh alias cashless dan tanpa kasir.
E-commerce bernuansa biru itu juga mengakuisisi saham emiten ritel PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau pengelola Ranch Market tahun lalu.
Blibli juga menerapkan strategi omnichannel dengan menyasar warung, melalui Blibli Mitra. "Ini merupakan upaya Blibli dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi pedagang warung dan toko kelontong lokal, lewat digitalisasi," ujar David.
David mengatakan, Blibli gencar menjalankan strategi omnichannel karena diramal tren ke depan. "Saat ini, kami memasuki era di mana dunia offline dan online saling mendukung, serta sepenuhnya terhubung," ujarnya.
Selain itu, strategi omnichannel Blibli dapat memberikan pengalaman berbelanja berbeda bagi konsumen. Omnichannel juga akan mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan menguntungkan.
"Sejauh ini, strategi omnichannel menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik bagi Blibli dan partner yang memanfaatkan solusi ini," ujar David.
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) dan Sirclo terhadap hampir 5.000 responden tahun lalu, pandemi Covid-19 membuat 17,5% konsumen beralih ke platform belanja online dan mengurangi kebiasaan berbelanja offline.
Persentase konsumen yang hanya berbelanja online melonjak dari 11% sebelum pandemi menjadi 25,5% pada awal tahun ini. Namun, sekitar 74,5% konsumen tetap berbelanja offline dan online selama pandemi.