Militer Cina Wanti-wanti Bahaya Satelit Starlink Milik Elon Musk

Fahmi Ahmad Burhan
2 Juni 2022, 10:26
cina, spacex, elon musk, Starlink
Instagram/@Starlink_satellites
Logo Starlink

Peneliti militer Cina memperingatkan agar pemerintah berhati-hati dengan teknologi satelit milik Elon Musk, Starlink. Mereka menilai, Starlink kemungkinan digunakan untuk tujuan militer negara lain dan mengancam keamanan nasional Tiongkok.

Dalam jurnal Modern Defense Technology, peneliti mengatakan bahwa satelit Starlink dapat terhubung ke pesawat militer di bawah enkripsi. Situs peluncurannya pun dibangun di dalam pangkalan militer.

Perusahaan induk Starlink yakni SpaceX juga sebelumnya menerima dana dari Angkatan Udara Amerika Serikat (AS). "Ketika Starlink mengklaim bahwa mereka beroperasi sebagai program sipil yang menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi, mereka sebenarnya memiliki latar belakang militer yang kuat," kata peneliti dikutip dari Engadget, Rabu (1/6).

Peneliti juga memperingatkan bahwa Starlink dapat meningkatkan kecepatan komunikasi jet tempur dan drone hingga lebih dari 100 kali lipat. 

Starlink juga dapat dipasang dengan perangkat pengintaian, navigasi, dan meteorologi. Hal ini bisa meningkatkan kemampuan tempur militer AS di bidang-bidang seperti pengintaian penginderaan jauh, relai komunikasi, navigasi atau penentuan posisi, serangan, dan perlindungan luar angkasa.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar pemerintah Cina mengembangkan kemampuan untuk menonaktifkan atau bahkan menghancurkan satelit Starlink.

Para peneliti juga menyerukan pengembangan kemampuan anti-satelit, termasuk metode hard kill dan soft kill. Metode hard kill digunakan untuk menghancurkan satelit secara fisik, seperti penggunaan rudal. Sedangkan metode soft kill menargetkan perangkat lunak dan sistem operasi satelit.

Selain itu, para peneliti menyarankan pengembangan sistem pengawasan dengan kemampuan untuk melacak setiap satelit Starlink. Tujuannya, mengatasi kemungkinan peluncuran muatan militer bersama dengan sekelompok satelit untuk konstelasi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...