Honor, Realme, Apple Ramai-ramai Genjot Produksi di Luar Cina, Kenapa?

Fahmi Ahmad Burhan
3 Juni 2022, 10:09
cina, apple, iphone, ipad, samsung, xiaomi, vivo, oppo, realme
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.
Salah satu gerai terbesar Apple di Cina yang berlokasi di pusat perbelanjaan internasional kenamaan Sanlitun masih tutup, Beijing, Rabu (18/5/2022).

Realme, Honor, dan Apple menggenjot produksi ponsel pintar (smartphone) di luar Cina. Padahal Honor dan Realme berasal dari Tiongkok. Sedangkan Apple menguasai pasar Negeri Panda per November 2021.

Honor sebelumnya merupakan bagian integral dari bisnis gawai Huawei. Huawei memutuskan untuk menjual Honor kepada konsorsium Shenzhen Zhixin New Information Techonology Co. Ltd.

CEO Honor Zhao Ming mengatakan, perusahaan telah memasuki 16 pasar luar negeri baru. "Tahun ini Honor siap mencari pertumbuhan baru di luar smartphone dan berinvestasi di pasar luar negeri," katanya dikutip dari South China Morning Post, pada Kamis (2/6).

Oleh karena itu, Honor bakal berfokus pada segmen ponsel kelas atas atau flagship. Namun, ekspansi ini dilakukan dengan pertimbangan matang, karena penjualan di pasar luar negeri berisiko.

"Akan lebih sulit bagi Honor. Sebab, kami baru pada tahap awal untuk menjajaki pasar global,” kata Zhao.

Upaya menyasar pasar luar negeri Honor lakukan di tengah persaingan ketat di pasar domestik.

Berdasarkan data Counterpoint, Honor masuk posisi lima besar produsen ponsel terbesar di Cina pada kuartal IV 2021. Honor menempati urutan keempat dengan 15% pangsa pasar, sehingga mengalahkan Xiaomi (13%), Huawei (7%) dan Realme (3%).

Selain itu, Honor gencar ekspansi ke pasar luar negeri karena pasar domestik sedang melemah. "Saya dapat memprediksi bahwa Honor dapat mempertahankan pertumbuhan yang sehat dalam tiga bulan ke depan, tetapi sulit bagi saya untuk memprediksi total penjualan pada 2022," ujar Zhao.

Produsen smartphone Cina lainnya Realme juga gencar ekspansi ke pasar luar negeri untuk mendorong bisnis. Realme mencatatkan pertumbuhan 177% dalam operasi pasar Eropa pada kuartal pertama tahun ini.

Selain itu, tumbuh 86% di pasar Amerika Latin pada periode yang sama.

"Cina menghadapi tekanan pasar yang lebih besar, tetapi kami optimistis tentang pasar luar negeri di mana kami mengamati momentum pertumbuhan yang penting,” kata wakil presiden Realme Xu Qi.

Apple juga berniat meningkatkan produksi di luar Cina. Alasannya, pembatasan wilayah atau lockdown akibat Covid-19 di Tiongkok mengganggu bisnis.

Wall Street Journal melaporkan, produsen iPhone itu dikabarkan telah memberi tahu perakit gawai di Cina soal rencana tersebut. Perusahaan asal Amerika ini pun mengalihkan produksi iPad dari Tiongkok ke Vietnam . 

Padahal, Apple menjadi penguasa pasar smartphone di Cina per Oktober 2021. Berdasarkan data Counterpoint, penjualan iPhone 13 tumbuh 46% secara bulanan (month on month/mom) di Cina selama Oktober, meski secara nasional hanya naik 2%.

Dengan pertumbuhan pesat itu, Apple berhasil menguasai 22% pangsa pasar di Cina. Disusul oleh Vivo 20% dan OPPO 18%.

Namun kini, CINNO Research melaporkan bahwa penjualan gadget di Cina turun 21,6% pada April. Ini menjadi penjualan terburuk kedua bagi industri dalam negeri sejak pandemi Covid-19 dimulai pada 2020.

"Kinerja lemah April secara langsung dipengaruhi oleh lockdown di kota-kota besar Cina. Ini mengganggu operasi manufaktur dan logistik," kata analis di CINNO Research Charley Zhou.

CINNO Research memperkirakan total penjualan smartphone di Cina turun 8% tahun ini.

Sedangkan, International Data Corporation (IDC) memperkirakan bahwa penjualan ponsel di pasar Cina anjlok 11,5% atau turun 38 juta unit tahun ini. Ini juga akan berdampak pada penjualan global yang diramal melorot 3,5%.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...