Elon Musk Ancam Batal Beli Twitter karena Akun Palsu

Fahmi Ahmad Burhan
7 Juni 2022, 14:28
elon musk, twitter,
Istimewa
Elon Musk

CEO Tesla Elon Musk mengancam akan membatalkan kesepakatan pembelian sepenuhnya saham Twitter karena masalah akun palsu dan spam. Orang terkaya di dunia versi Forbes ini menganggap platform itu tidak terbuka soal jumlah akun palsu dan spam.

Elon Musk menulis surat ke Twitter, melalui Chief Legal Officer yang meminta informasi lebih lanjut tentang berapa banyak akun asli di platform.

Twitter kemudian menawarkan untuk memberikan informasi lebih rinci tentang metodologi pengujiannya, baik secara tertulis atau berbicara langsung dengan Elon Musk.

Akan tetapi, bos Tesla itu mengatakan bahwa dia ingin melakukan pengujian sendiri. Ia menganggap metodologi pengujian akun asli di Twitter longgar.

Elon Musk pun tidak puas dengan tanggapan Twitter dan mengancam membatalkan kesepakatan sepenuhnya dengan Twitter.

"Perusahaan dianggap telah secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasi," kata perwakilan Elon Musk dikutip dari Independent, Senin (6/6).

Pendiri SpaceX itu menganggap bahwa tindakan Twitter merupakan pelanggaran materi atas kewajibannya. Oleh sebab itu, Elon Musk dianggap berhak mengakhiri perjanjian.

Elon Musk memang berulang kali memperingatkan Twitter terkait akun palsu dan spam. Ia menganggap bahwa media sosial ini memiliki lebih banyak akun palsu dan spam daripada yang diakui perusahaan secara publik.

Orang terkaya di dunia itu pun menunda tawarannya untuk mengakuisisi Twitter US$ 44 miliar atau sekitar Rp 638 triliun. Ia berencana mengambil alih media sosial ini sejak Mei.

Dalam laporan keuangan triwulanan yang dirilis pada 28 April, Twitter memperkirakan bahwa akun palsu atau spam kurang dari 5% selama tiga bulan pertama tahun ini.  Perkiraan ini berdasarkan tinjauan akun sampel dan diyakini jumlahnya masuk akal.

"Tetapi diakui bahwa pengukuran tersebut tidak diverifikasi secara independen dan jumlah sebenarnya dari akun palsu atau spam bisa lebih tinggi," tulis CNN.

Sedangkan, dua kelompok peneliti yakni SparkToro dan Followerwonk mengungkapkan bahwa 73% dari 93 juta pengikut Twitter Elon Musk merupakan akun palsu atau spam. 

SparkToro dan Followerwonk menganggap bahwa sebagian besar akun spam berisiko menyebarkan propaganda dan disinformasi. Akun palsu juga mendorong upaya penipuan (phishing) atau malware.

Di samping itu, akun palsu berisiko memanipulasi saham dan mata uang kripto (cryptocurrency).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...