Enam Startup Indonesia Sudah Untung, Bagaimana Potensi Bisnisnya?

Fahmi Ahmad Burhan
13 Juni 2022, 15:14
startup, ruangguru, efishery, startup untung
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.

Setidaknya ada enam startup di Indonesia yang disebut-sebut sudah meraup untung. Potensi pasar yang mereka garap potensial, dan dilirik oleh investor hingga konglomerat.

Keenam startup yang dimaksud yakni eFishery, Kopi Kenangan, Fore Coffee, Ruangguru, Xurya, dan Nusantics. Startup perikanan eFishery bahkan dinilai berpeluang segera menjadi unicorn.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 14 miliar atau Rp 140 triliun.

Pada Januari, eFishery mengatakan kepada Tech in Asia bahwa mereka telah untung pada tingkat operasi sejak 2020. Managing Partner di Wavemaker Partners Paul Santos mengungkapkan, pendapatan startup ini lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,46 triliun tahun lalu.

Penghasilan tersebut naik 10 kali lipat dibandingkan 2019. Pendapatan eFishery juga melonjak 55 kali lipat dari US$ 185.400 pada 2018 menjadi US$ 10,1 juta pada 2019.

Jumlah mitra nelayan eFishery juga meningkat 10 kali lipat sejak 2020. Startup perikanan ini mendukung sekitar 150 ribu kolam dan menggaet 30 ribu pembudidaya ikan di Indonesia.

Tech In Asia menilai, eFishery semakin dekat dengan status unicorn.

Startup yang berbasis di Bandung, Jawa Barat itu berdiri pada 2013. eFishery merevolusi industri budidaya ikan dan udang yang tradisional. Caranya, eFishery menawarkan platform end to end yang terintegrasi dan memberikan pembudidaya ikan dan udang akses terhadap teknologi, pakan, pembiayaan, dan pasar.

Santos menyampaikan, pertumbuhan bisnis eFishery membantu mereka mengembangkan bisnis perikanan dan terlindung dari dampak pandemi Covid-19.

“eFishery menjual pakan lebih murah, memberi mereka (nelayan) akses ke pinjaman, dan membantu mereka menjual hasil panen mereka,” kata Santos dikutip dari Tech In Asia, Senin (13/6).

Pertumbuhan bisnis dari eFishery ini seiring dengan potensi besar perikanan di Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) misalnya, mencatat bahwa investasi ke industri perikanan dan kelautan Rp 4,11 triliun pada kuartal III 2021.

Sedangkan para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia memproduksi 15,45 juta ton tahun lalu. Perikanan budidaya ini diperkirakan menyumbang 16% dari nilai potensi keekonomian bidang kelautan Indonesia.

Sedangkan Kopi Kenangan dan Fore Coffee yang mencatatkan untung bergerak di bidang kuliner. "Dalam dua sampai tiga bulan, kami balik modal," kata co-founder sekaligus Chief Business Officer James Prananto, pada akhir Desember 2021.

Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyebutkan, sejumlah startup yang telah untung. Dalam unggahan di akun Linkedin itu, ia menyematkan nama Fore Coffee.

"Ada musim panas dan ada musim dingin. Beberapa perusahaan berjalan dengan baik, perusahaan lainnya tidak bisa melaluinya dengan baik," kata Willson dikutip dari akun LinkedIn, pekan lalu (8/6).

Keuntungan yang diraih kedua startup itu seiring dengan besarnya potensi sektor kuliner Tanah Air. Di Indonesia, konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Konsumsi terbesar masyarakat yakni makanan dan minuman, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

Subsektor kuliner pun berkontribusi paling besar terhadap produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...