Mengenal Tech Tree Tesla ‘Penghasil Rp 81.000 T’ Milik Elon Musk
Orang terkaya di dunia versi Forbes, Elon Musk memberi saran kepada para pengikutnya di Twitter untuk mengembangkan pohon teknologi atau tech tree. Perusahaan miliknya yakni Tesla membangun ini dan menghasilkan US$ 5,5 triliun atau Rp 81.595 triliun.
"Jangan membangun parit, bangunlah pohon teknologi," kata Musk melalui akun Twitter @elonmusk, pekan lalu (14/6).
Don’t build moats, build tech trees— Elon Musk (@elonmusk) June 14, 2022
Cuitan itu disambut oleh Co-Founder @TwinBirchUSA sekaligus investor Tesla Sawyer Merritt. Ia membagikan dokumen terkait penerapan tech tree di Tesla.
Dalam dokumen itu, Tesla menerapkan tech tree pada banyak area bisnis yang saat ini beroperasi atau masa mendatang. Tesla menggarap lini bisnis otomotif, yang di dalamnya terdapat pengembangan mobil hingga truk listrik.
Ada juga bisnis perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pada bisnis ini Tesla mengembangkan sistem operasi mobil, teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) hingga Robi Taxi.
Pada bisnis energi, Tesla mengembangkan autobidder hingga solar panel. Di lini baterai, Tesla mengembangkan daur ulang baterai.
Sedangkan, pada bisnis rekayasa atau engineering, Tesla mengembangkan Tesla Glass hingga Terafactories. Pada bisnis lainnya, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini mengembangkan RNA microfactories hingga eVTOLs.
Merritt mengungkapkan bahwa potensi nilai pasar tech tree yang dikemukakan oleh Elon Musk mencapai US$ 5,5 triliun.
Ia menilai, salah satu kategori yang mempunyai nilai pasar besar adalah Robo Taxi sebesar US$ 2 triliun. Robo Taxi dinilai menjadi salah satu katalisator masa depan terbesar untuk Tesla.
Dalam pengembangan teknologi, tech tree merupakan rancangan dengan representasi visual hierarkis. Pohon-pohon dalam tech tree ini secara teknis diarahkan dan digambarkan sebagai grafik asiklik berarah teknologi. Setiap teknologi yang diteliti pemain akan membuka satu atau lebih opsi baru.