Isi BBM Via Aplikasi MyPertamina, Amankah Pakai Ponsel di SPBU?
Pertamina (Persero) meminta masyarakat menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Apakah menggunakan ponsel saat mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) aman?
SPBU rata-rata melarang setiap orang di lokasi menggunakan gawai, khususnya saat mengisi BBM. Sebab, penggunaan ponsel pintar (smartphone) bisa menyebabkan kebakaran.
Pertamina melalui MyPertamina mengatakan, penggunaan ponsel di SPBU ternyata boleh dilakukan. "Asal sesuai ketentuan keamanan lokasi penggunaan dan peruntukannya," demikian dikutip dari akun Facebook MyPertamina, dua pekan lalu (13/6).
Ponsel bisa digunakan dengan ketentuan:
- Digunakan di area publik seperti convenience store, foodcourt, dan kantor
- Untuk pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina dari dalam mobil atau dengan jarak aman yaitu 1,5 meter dari dispenser SPBU
Gawai tidak boleh digunakan di area tangki dan pembongkaran SPBU, atau terlalu dekat dengan pompa pengisian.
Dikutip dari situs resmi Verizon, komisi komunikasi federal atau Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa tidak ada bukti laporan, ponsel merupakan penyebab kebakaran. Meskipun, secara teoritis mungkin terjadi percikan dari baterai ponsel.
Akan tetapi, FCC menyimpulkan potensi ancaman seperti itu sulit terjadi. Asosiasi perdagangan bahan bakar atau Petroleum Equipment Institute (PEI) juga mengatakan bahwa penyebab kebakaran di SPBU berasal dari pelepasan listrik statis, bukan dari ponsel.
Meski begitu, para ahli sepakat bahwa konsumen harus mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Oleh karena itu, SPBU biasanya melarang konsumen:
- Menggunakan ponsel
- Merokok
- Mengisi BBM sambil menghidupkan mesin kendaraan
Sebelumnya, Pertamina akan mengandalkan aplikasi MyPertamina di ponsel mengisi BBM bersubsidi Pertalite dan Solar. Pertamina meminta masyarakat untuk segera membuat akun dan mendaftarkan diri ke laman MyPertamina mulai 1 Juli.
Hal tersebut bertujuan menyaring konsumen yang berhak memperoleh BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.
Cara membeli BBM menggunakan aplikasi MyPertamina yaitu:
- Pendaftaran dapat dilakukan via Aplikasi MyPertamina maupun situs subsiditepat.mypertamina.id
- Pengguna bakal diminta mengunggah data kendaraan dan identitas
- Setelahnya, pengguna akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan
- Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data mereka cocok dan berhak membeli Pertalite dan Solar
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution berharap, penyaluran BBM bersubsidi dengan skema digital tertutup itu dapat mempermudah pemerintah mengenali siapa saja konsumen yang berhak menerima Pertalite dan Solar.
"Sistem MyPertamina ini akan membantu kami mencocokkan data pengguna," kata Alfian dalam siaran pers, Senin (27/6).
Uji coba awal program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran itu akan dilakukan di lima provinsi, yaitu Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta