Mengenal ‘Ratu Kripto’, Tipu Investor di Puluhan Negara dan Diburu FBI

Fahmi Ahmad Burhan
12 Juli 2022, 17:42
Ratu Kripto, KRIPTO, bitcoin,
FBI
Ratu Kripto

Ruja Ignatova viral karena menjadi satu-satunya wanita dari 10 daftar buruan Biro Investigasi Federal (FBI). Wanita ini dijuluki sebagai ratu kripto karena meraup dana 4 miliar euro atau Rp 59 triliun berkat platform kripto dengan skema ponzi buatannya, OneCoin.

Ignatova lahir di Bulgaria pada 1980. Ia bermigrasi ke Jerman bersama keluarganya ketika berusia 10 tahun. 

Advertisement

Ia memperoleh gelar PhD bidang hukum internasional swasta dari Constance University pada 2005. Dia tercatat pernah bekerja di McKinsey & Company.

Ignatova juga sempat berinvestasi di salon kecantikan Asdin Ran The Hall of Waria Ursula.

Kisahnya di dunia kripto berawal pada 2014. Kala itu ia mengembangkan mata uang kripto bernama OneCoin. Ia mengembangkan OneCoin untuk menyaingi cryptocurrency terbesar di dunia, bitcoin

Ia meluncurkan OneCoin dengan menggelar beragam pesta mewah di berbagai negara. Dengan berpakaian ball gown dan perhiasan berlian, Ignatova berhasil meyakinkan para investor bahwa kripto yang ia ciptakan akan mengalahkan bitcoin.

Dalam dua tahun, ia memiliki lebih dari tiga juta anggota di seluruh dunia. Banyak yang sudah berinvestasi, bahkan warga Inggris mengeluarkan sekitar 30 juta euro atau Rp 449 miliar untuk OneCoin.

Sejak Agustus 2014 hingga Maret 2017, lebih dari Rp 59 triliun investor mengeluarkan uang untuk OneCoin. Investor OneCoin ada di puluhan negara, seperti Pakistan, Brasil, Hong Kong, Norwegia, Kanada, Yaman hingga Palestina.

Uang tersebut pun raib. FBI menuduh bahwa Ignatova melakukan skema ponzi dan menipu investor.

FBI mengatakan bahwa Ignatova menawarkan komisi menarik kepada investor, jika mereka dapat menjual uang digital ini kepada lebih banyak orang. Ignatova juga disebut membuat pernyataan dan representasi palsu kepada investor.

"Dia diduga menginstruksikan korban untuk mengirimkan dana investasi ke akun OneCoin dengan alasan membeli paket. Ini menyebabkan korban mentransfer uang yang mewakili investasinya," kata FBI dikutip dari The Star, Senin (12/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement