AS Terancam Resesi: Google & Apple Setop Rekrut, Microsoft & Meta PHK
Perusahaan Pialang Global Nomura Holdings memperkirakan ada tujuh negara yang masuk jurang resesi ekonomi tahun depan, termasuk Amerika Serikat (AS). Raksasa teknologi global seperti Google, Apple, Meta, dan Microsoft pun terkena dampak.
Apple berencana memperlambat perekrutan karyawan di sejumlah tim pada 2023. Upaya ini dilakukan ketika Amerika diperkirakan resesi tahun depan.
Perlambatan perekrutan hanya akan menyasar beberapa vertikal bisnis yang mengalami pengurangan aktivitas tahun depan.
Menurut sumber, perusahaan tidak mungkin mengisi kembali peran-peran yang telah mengalami pengurangan aktivitas itu.
Apple memperlambat perekrutan karena ingin lebih berhati-hati di tengah kondisi yang tidak pasti. "Ini dilakukan untuk mengatasi penurunan ekonomi," demikian dikutip dari India Times, Selasa (19/7).
Raksasa teknologi itu mengklaim perlambatan perekrutan pekerja itu tidak akan berdampak pada sejumlah rencana peluncuran produk. Apple akan tetap merilis headset virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) tahun depan.
Selain itu, Apple dilaporkan memiliki rencana besar untuk meluncurkan produk laptop andalannya, Mac.
Sebelumnya, induk Google yakni Alphabet juga memperlambat laju perekrutan pegawai hingga tahun depan. Hal ini disampaikan oleh CEO Sundar Pichai kepada karyawan melalui email pekan lalu (12/7).
Dalam pemberitahuan itu, induk Google mempekerjakan 10 ribu pegawai sampai kuartal kedua. “Imbas kemajuan perekrutan yang dicapai, kami akan memperlambat laju perekrutan untuk sisa tahun ini, sambil tetap mendukung peluang terpenting,” kata Pichai dikutip dari CNBC Internasional, minggu lalu (12/7).
Ia mengatakan, upaya tersebut merupakan dampak dari kondisi ekonomi global. "Seperti semua perusahaan, kami tidak kebal terhadap hambatan ekonomi," katanya.
Selain itu, kondisi ekonomi global yang sedang terguncang membuat sejumlah perusahaan teknologi melakukan PHK, di antaranya Microsoft, Twitter, Tesla, Meta hingga Netflix.
Induk Facebook, Meta dilaporkan tengah memperketat pengawasan kinerja pegawai. Karyawan yang dinilai tidak berkinerja baik, berpotensi di PHK.
Perusahaan Pialang Global Nomura Holdings memang memperkirakan ada tujuh negara yang masuk jurang resesi ekonomi tahun depan. Ini karena langkah agresif bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter demi melawan lonjakan inflasi.
“Banyak bank sentral beralih ke mandat tunggal untuk menurunkan inflasi. Kredibilitas kebijakan moneter adalah aset yang terlalu berharga untuk hilang. Jadi mereka akan menjadi sangat agresif,” ujar Kepala Riset Pasar Global, Asia ex-Jepang Rob Subbaraman kepada “Street Signs Asia” CNBC, bulan lalu (7/6).
Sedangkan tujuh negara yang diprediksi mengalami resesi ekonomi tahun depan, yaitu:
- Amerika Serikat
- Zona Eropa
- Inggris
- Jepang
- Korea Selatan
- Australia
- Kanada
Dalam catatan penelitian, Nomura menggarisbawahi beberapa negara ekonomi menengah, termasuk Australia, Kanada, dan Korea Selatan, akan menghadapi masalah utang. Mereka berisiko mengalami resesi lebih dalam dari perkiraan, jika kenaikan suku bunga memicu kegagalan di sektor perumahan.
“Namun jika bank sentral tidak memperketat kebijakan moneter untuk menurunkan inflasi sekarang, akan ada rasa sakit bagi perekonomian karena berpindah ke rezim inflasi tinggi dan terjebak di sana," ujar Subbaraman.