Zenius PHK Lagi, Tren Startup RI Pangkas Jumlah Pegawai Berlanjut?

Lenny Septiani
5 Agustus 2022, 17:03
startup, phk, zenius
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Zenius kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Apakah tren startup memangkas jumlah pekerja berlanjut di Indonesia?

Setidaknya ada tujuh startup yang mengonfirmasi telah melakukan PHK per awal Juli. Mereka adalah TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, Mobile Premier League (MPL), dan Lummo.

Advertisement

Namun kini, startup pendidikan Zenius kembali melakukan PHK. Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, salah satu penyebab maraknya PHK yakni likuiditas yang mengetat.

“Berkurangnya likuiditas menyebabkan investor lebih selektif untuk berinvestasi ke startup,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, Jumat (5/8).

Pengetatan likuiditas terjadi karena dua faktor, yakni:

  1. Kebijakan moneter bank sentral di banyak negara
  2. Perang Rusia dan Ukraina yang berpengaruh terhadap suplai

Oleh karena itu, menurutnya startup harus mengambil langkah untuk menghemat dana yang dimiliki. “Dengan cara efisiensi, termasuk PHK,” tambah dia. “Investor apresiasi pendiri yang berani mengambil langkah untuk bertahan.”

Sedangkan Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengungkapkan tiga penyebab startup PHK, yaitu:

1. Perubahan atau pivot ke bisnis model baru sehingga komposisi tim berubah

2. Performa karyawan tidak sesuai dengan yang diharapkan, salah menyasar pasar, salah produk, salah promosi, dan lainnya

“Ini bisa terjadi ke startup mana pun,” ujar Edward kepada Katadata.co.id, Jumat (5/8).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement