Rambah Bisnis Pusat Data, Perusahaan Milik Sandiaga Uno Saingi Google
Portofolio Saratoga Investama Sedaya yakni Atria DC mengungkapkan bisnis pusat data di Indonesia, yang diminati oleh Google hingga Amazon. Saratoga Investama Sedaya dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno.
Presiden Direktur AtriaDC Angelo Syailendra menyampaikan, kapasitas pusat data yang terpasang atau dalam hitungan megawatt tidak sebanding dengan besarnya ekonomi digital di Indonesia. Ini menunjukkan besarnya potensi bisnis data center.
Porsi kapasitas pusat data terpasang di Tanah Air 12,7% yakni 0,6 watt per kapita atau rata-rata agregat sekitar 167 megawatt per kapita. Ini lebih rendah dibandingkan Singapura sekitar 183 watt per kapita.
“Ini potensi yang sangat menjanjikan. Jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 73,7% dari jumlah populasi. Tentunya membutuhkan dukungan data center dengan jaringan andal, cepat, dan stabil,” kata Angelo dalam acara Media Briefing AtriaDC, Senin (15/8).
AtriaDC menyediakan layanan data center ramah lingkungan yang berfokus pada jaringan transmisi berkecepatan tinggi dan andal (reliable) di dalam kota (edge).
Perusahaan yang didukung Saratoga itu juga mengusung konsep purpose-built data center yang berlokasi di dekat major internet exchange dan end user. Atria DC mengklaim, ini membuat tingkat keterlambatan pengiriman data atau latensinya rendah.
Bisnis pusat data juga menjadi incaran para konglomerat Indonesia seperti Sinar Mas Group hingga Lippo Group. Selain itu, raksasa teknologi seperti Google, Amazon, Microsoft, dan Alibaba merambah sektor ini di Tanah Air.
“Dengan penetrasi hanya 0,6 per kapita itu masih sangat proposional. Jadi persaingan bukan sesuatu yang kami waspadai saat ini,” kata Angelo.