Tiga Alasan Ojek Online Tolak Kenaikan Harga BBM Pertalite

Lenny Septiani
30 Agustus 2022, 17:40
ojek online, gojek, harga bbm, grab, maxim
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Pengemudi ojek online mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Pengemudi ojek online Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menolak kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak dalam demonstrasi di Gedung DPR, kemarin (29/8). Setidaknya ada tiga alasan mereka menentang kebijakan ini.

Pemerintah memang tengah mengkaji kenaikan harga BBM subsidi jenis pertalite dan solar. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai, harga BBM perlu naik seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia.

Advertisement

Perang Rusia dan Ukraina berdampak pada krisis pangan dan energi global, termasuk Indonesia. Hal ii diperparah dengan langkah Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bakal mengurangi cadangan minyak mentah tiga juta barel.

"Harga minyak ini pun akan masih berfluktuasi di atas US$ 100 per barel. Seluruh dunia bakal mengalami dan itu berat buat Indonesia. Harga crude oil itu masih bisa naik (lagi) ke depan," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8).

Namun pengemudi ojek online menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Alasannya yakni:

1. Sebagian besar pengemudi ojek online menggunakan pertalite

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menyebutkan, hampir seluruh pengemudi ojek online di Tanah Air menggunakan pertalite. “Kecuali pengguna sepeda motor listrik,” ujar dia kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (18/8).

Biaya untuk membeli BBM sekitar 30% - 40% dari pendapatan yang diperoleh pengemudi ojek online. “Apabila ada kenaikan (harga BBM), artinya pendapatan kami bakal turun,” kata dia.

2. Ingin ada penerapan subsidi BBM tepat guna

Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafariel meminta pemerintah menerapkan subsidi tepat guna sebelum mengerek harga pertalite dan solar. Ia berharap, pengemudi taksi dan ojek online mendapatkannya.

“Kalau belum ada subsidi tepat guna, lalu harga BBM naik, mekanisme di lapangan akan sulit,” ujar Ariel kepada Katadata.co.id, Sleasa (30/8).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement