Transaksi Rp 132,5 Triliun, Tokopedia Pimpin Pasar di Indonesia
Tokopedia mencatatkan nilai transaksi bruto alias GTV Rp 132,5 triliun selama semester I. E-commerce yang berafiliasi dengan Gojek ini pun memimpin pasar Indonesia dari sisi jumlah kunjungan ke situs web.
Nilai transaksi Tokopedia melonjak 67,3% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 107 triliun. Pertumbuhan ini juga meroket dibandingkan periode sama tahun lalu yang tumbuh 56%.
Tokopedia mencatat bahwa kategori otomotif dan fashion mulai tumbuh, seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Namun, kategori kesehatan mulai normal.
Selain itu, “kategori seperti perlengkapan, makanan dan minuman, serta ibu dan bayi tumbuh kuat,” demikian dikutip dari bahan persentase GoTo, Selasa (30/8).
Pendapatan bruto Tokopedia juga tumbuh 59% yoy menjadi Rp 4 triliun selama semester I.
Tokopedia menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan bruto tersebut didorong oleh meningkatnya monetisasi dari berbagai layanan penambah nilai, seperti logistik, iklan, dan perangkat pemasaran tertentu.
Sedangkan take rate melonjak 76 basis poin (bps) atau 0,76% menjadi 3%. Take rate adalah biaya yang dikenakan oleh pasar atas transaksi yang dilakukan oleh penjual pihak ketiga atau penyedia layanan.
“Peningkatan ini didorong oleh skema komisi baru pedagang consumer to consumer (C2C) , yang telah diluncurkan pada Juni,” demikian dikutip.
Rincian kinerja Tokopedia selama semester I yakni:
- Pendapatan dari layanan iklan tumbuh lebih dari 50% yoy
- Take rate tumbuh 0,76%
- Jumlah pesanan pemenuhan (fulfillment) meningkat 2,9 kali lipat yoy. Alhasil, penetrasi layanan fulfillment dari keseluruhan pesanan barang fisik mencapai 3,6%.
Sejalan dengan pencapaian itu, Tokopedia pun menempati urutan pertama dari sisi jumlah kunjungan ke situs web pada kuartal I. Berdasarkan data iPrice, jumlah kunjungan ke e-commerce bernuansa hijau ini 157,23 juta per bulan selama kuartal I.
Posisi kedua ditempati oleh Shopee dengan jumlah kunjungan ke situs web 132,8 juta per bulan. Disusul oleh Lazada 24,9 juta dan Bukalapak 23,1 juta per bulan.